Skip to main content

-Divisi Shalawat-

Salawat merupakan lantun pujian yang diberikan untuk junjungan umat muslim serta pemimpin agama Islam, Rasulullah Saw. Selain itu juga syair dalam salawat bisa bernada pujian akan hal-hal baik atau mengajak orang ke dalam kebaikan. Salawat juga mempunyai makna sebagai bentuk kepedulian sosial. Hal ini menunjukkan betapa Islam sangat rahmatan lil alamin karena mengajarkan untuk tidak bersikap egois dan senantiasa memberikan berkah bagi semua umat. Dalam Salwat Nama Nabi Muhammad Saw. lah yang paling sering disebut. Salawat atau Selawat adalah ungkapan rasa cinta dan kerinduan kepada Nabi Muhammad dengan mengucapkan lafaz-lafaz salawat, seperti Allahumma shalli ala Muhammad.

Banyak manfaat membaca salawat diantaranya: Mengundang datangnya karunia dan nikmat-nikmat dari Allah swt. karena salawat merupakan doa, memberikan kesuksesan dengan pahala yang melimpah, salawat merupakan amal yang paling mudah terkabul, membuat kondisi hati menjadi bersih, dan dengan salawat seseorang bisa mencapai kerelaan tuhan yang Maha Pengasih, serta menambah kecintaan kita kepada Nabi Muhammad saw.

Di Indonesia kini tengah mengalami banyak transformasi besar dalam perkembangan salawat. Salah satunya dengan munculnya banyak kreasi lantunan salawat yang dipadu padankan dengan musik, sehingga lebih mudah menyesuaikan dengan generasi milenial saat ini.

Ketika kita kembali ke generasi terdahulu, terdapat grup salawat yang membawakan syair-syair merdu yang sangat digemari dan selalu dilantunkan dengan nada tilawah yang dikenal dengan Shalawat IPQAH. Ikatan Persaudaraan Qari-Qariah dan Hafidz-Hafidzah atau yang disingkat dengan IPQAH didirikan pada tahun 1978 satu tahun lebih muda dari LPTQ. Terdapat beberapa sholawat IPQAH yang masih terkenal sampai sekarang ini seperti, Al-Islam Salim ya salam, Nurul Huda Wafana, Hama Qalbi, Ya Ayyuhan Nabiyyu dll.

Di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Eksistensi Salawat terus dikembangkan oleh UKM Himpunan Qari dan Qariah Mahasiswa (HIQMA) melalui salah satu divisinya, yakni Divisi Shalawat. Dimana Divisi Shalawat ini tidak hanya mempelajari salawat-salawat modern yang biasanya diiringi dengan perkusi, tetapi juga mempelajari serta melestarikan shalawat IPQAH agar tetap dikenal oleh kalangan mahasiswa dan generasi selanjutnya. Pelatih Salawat IPQAH UKM HIQMA, Ustad Hidayatullah mengatakan “Belajar sholawat IPQAH ini susah-susah gampang karena memiliki ciri khas tersendiri dan ciri khas tersebut tidak semua orang bisa menirukannya”. Oleh Karena itu, sebagai generasi milenial kita harus tetap mempelajari, menjaga serta melestarikan Salawat IPQAH ini agar tetap eksis dan dikenal sampai kapanpun.

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.