(Sabtu, 6 November 2021) Himpunan Qari dan Qariah Mahasiswa (HIQMA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menyelenggarakan Training Kader (TRIK) Periode Kedua tahun 2021 dengan mengusung tema “Bersama Al-Qur’an Menjadi Generasi Terdepan”. Kegiatan ini berlangsung secara daring dan luring, tepatnya di Sekretariat HIQMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan via Zoom Meeting. Dengan dihadiri oleh 182 peserta, mereka belajar mengenai ilmu kealqur’anan dan keislaman.
TRIK ke-7 minggu ini dibuka dengan pengenalan sholawat Ramadhan Tajalla kepada para calon anggota (CATA) HIQMA, kemudian dilanjut dengan penyampaian materi oleh Ustadz Zulkarnaen Fadly S. Pd. I., M. Pd. I (Ketua HIQMA Masa Bakti Tahun 2007-2008), yang berjudul “Mad” dan dimoderatori oleh Kakak Elvia Fauziyah (Sekretaris II HIQMA Masa Bakti Tahun 2021).
Pada pertemuan minggu ini, Ustadz Dzul menjelaskan materi mengenai Mad. Mad adalah memanjangkan suara ketika bertemu dengan huruf mad atau huruf lin (bacaan panjang apabila sesudahnya berupa huruf sukun). Huruf mad ada 3, yaitu : alif sukun yang huruf sebelumnya berharakat fathah, waw sukun yang huruf sebelumnya berharakat dhammah, dan ya’sukun yang huruf sebelumnya berharakat kasrah, dan semuanya berlaku baik dalam keadaan rasm atau tidak.
Mad terbagi dua, mad thabi’i dan mad far’iy. Mad thabi’i atau dikenal juga mad asli adalah mad yang berlaku apabila bertemu dengan huruf mad yang sesudahnya tidak berupa huruf sukun, huruf hamzah, ataupun huruf yang ber-tasydid (حَامِيَةٌ). Mad thabi’i terbagi lagi menjadi 5 bagian, dan semua jumlah harakatnya adalah 2 harakat, yaitu : Mad badal, yang berlaku apabila ada huruf mad yang sebelumnya berupa huruf hamzah dan sesudahnya tidak diikuti oleh huruf hamzah ataupun huruf sukun (أُوْتُوْا). Mad ‘iwad, yang berlaku apabila ada huruf mad alif yang menjadi pengganti fathah tanwin ketika di-waqaf–kan(عِوَاجًا). Mad shilah qashirah, yang berlaku apabila ada huruf ha dhamir yang sebelumnya berupa huruf hidup dan sesudahnya juga berupa huruf hidup yang bukan hamzah qata’ (لَهُ مَافِيْ). Awal surah / fawatih al-Suwar, yang berlaku apabila ada huruf mad alif yang terdapat pada huruf hijaiyah dan menjadi fawatih al-suwar (ح٬ ي٬ ط٬ ه٬ ر), contohnya حم٬ طه٬ الر (fawatih al-suwar dengan satu huruf, maka harakatnya sebanyak 6 harakat (ص، ن، ق), apabila dua huruf maka huruf pertama sebanyak 2 harakat dan huruf kedua sebanyak 6 harakat (حم، يس، طه), apabila 3 huruf maka huruf pertama 1 harakat (khusus huruf alif) atau dua harakat dan huruf kedua serta ketiga sebanyak 6 harakat (الر، المّ), apabila empat huruf maka huruf pertama sebanyak 1 harakat dan huruf kedua, ketiga, dan keempat sebanyak 6 harakat (المّص، المّر), apabila lima huruf maka huruf pertama sebanyak 6 harakat, huruf kedua dan ketiga sebanyak 2 harakat, dan huruf keempat dan kelima sebanyak 6 harakat (كهيعص). Mad tamkin, yang berlaku apabila terdapat dua huruf ya yang berhimpun. Ya’pertama ber-tasydid dan berharakat kasrah, dan ya’kedua berharakat sukun (نَبِيِّيْنَ).
Sementara itu, mad far’iy adalah mad yang berlaku apabila bertemu dengan huruf mad yang sesudahnya berupa huruf hamzah, huruf sukun, atau huruf ber-tasydid. Mad far’iy dibagi menjadi 9 bagian, yaitu : Mad wajib muttasil, adalah mad yang berlaku apabila ada huruf mad yang sesudahnya berupa huruf hamzah dan terletak dalam satu kata (وَهُمْ نَآئِمُوْن) dan jumlah harakatnya sebanyak 4 atau 5 harakat. Mad ja’iz munfasil, adalah mad yang berlaku apabila ada huruf mad yang sesudahnya berupa huruf hamzah dan terletak di lain kata (مَا أَنْزَلَ) dan jumlah harakatnya sebanyak 4 atau 5 harakat. Mad lazim kilmi mukhaffaf, adalah mad yang berlaku apabila ada huruf mad yang sesudahnya berupa huruf yang berharakat sukun asli dan terletak dalam satu kata (آلْئَنَ) dan jumlah harakatnya sebanyak 6 harakat. Mad lazim kilmi mutsaqqal, adalah mad yang berlaku apabila ada huruf mad yang sesudahnya berupa huruf yang ber-tasydid dan terletak dalam satu kata (الْصَّاخَّةْ) dan jumlah harakatnya yaitu 6 harakat . Mad lazim harfi mukhaffaf, adalah mad yang berlaku apabila ada huruf mad yang sesudahnya berupa huruf sukun asli yang di-idgham-kan, yaitu terdapat pada huruf hijaiyah yang menjadi fawatih al-suwar (يس) dan jumlah harakatnya yaitu 6 harakat. Mad lazim harfi mutsaqqal, adalah mad yang berlaku apabila ada huruf mad yang sesudahnya berupa huruf ber-tasydid yang di-idgham-kan, yaitu terdapat pada huruf-huruf hijaiyah yang menjadi fawatih al-suwar (المّص) dan jumlah harakatnya yaitu 6 harakat (untuk fawatih al-suwar pada huruf ع dapat dibaca 4 atau 6 harakat). Mad liin, adalah mad yang berlaku apabila huruf liin (ya’sukun atau waw sukun) yang sesudahnya berupa huruf berharakat sukun tidak asli karena di-waqaf-kan (من الخَوْفِ) dan jumlah harakatnya yaitu 2, 4, atau 6 harakat. Mad ‘arid lis sukun, adalah mad yang berlaku apabila ada huruf mad yang sesudahnya berupa huruf yang berharakat sukun tidak asli karena di-waqaf-kan (نَسْتَعِيْنُ) dan jumlah harakatnya yaitu 2,4, atau 6 harakat. Mad shilah thawilah, adalah mad yang berlaku apabila terdapat ha dhamir yang sebelumnya berupa huruf hidup dan setelahnya berupa huruf hamzah (بِهِ أَنْفُسَهُمْ) dan jumlah harakatnya yaitu 4 atau 5 harakat.
Setelah paparan materi berakhir, kegiatan TRIK dilanjutkan dengan penampilan dari divisi Marawis dan disusul dengan penyampaian informasi dari bagian Tata Tertib (TATIB) TRIK, kemudian ditutup dengan doa.
Alhamdulillah, TRIK ketujuh yang berlangsung pada minggu ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang telah disampaikan oleh pemateri dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal untuk menjadi pribadi yang lebih baik.