Skip to main content
Kajian

Tafsir QS. Al-Fatihah

By 21 Maret 2019Desember 17th, 2019No Comments
Oleh : Ustadz. Dr. Hasani Ahmad Said, MA.

Terkait tema yang diusungkan beliau menyampaikan Ayat pertama yakni bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, bekalilah semua amal-amal kita dengan nama Allah, maka apabila sudah dibekali dengan nama Allah maka keberkahan insyaAllah selalu mengiringi langkah kita. Lalu kata arraḥmānir-raḥīm, ahli tafsir menafsirkan kata Ar-Rahman yakni Allah memberikan kasih sayang kepada siapapun, baik yang miskin, kaya, durhaka, kafir, dan lain sebagainya. Maka apabila ada seseorang yang tidak taat kepada Allah tapi hidupnya serba ada, sejahtera, bergelimang harta, itu karena Allah memberikan kasih sayang kepada siapapun tak terkecuali. Berbeda dengan Ar-Rahim, Allah berikan khusus untuk orang orang yang beriman, Allah berikan kasih sayang di dunia dan di akhirat. Jikalau ada anggapan apapun agamanya asalkan dia berbuat baik dia akan masuk surga itu salah, karena tiketnya adalah beriman kepada Allah SWT.

Ayat kedua al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn, maknanya adalah segala pujian itu hanya milik Allah yang menguasai alam ini. Ayat ketiga ar-raḥmānir-raḥīm, hebatnya ayat ketiga ini mengulang kembali ayat pertama saking hebatnya Bismillahirrahmanirrahmanirrahim. Ayat keempat māliki yaumid-dīn,  yang menguasai alam jagat raya ini termasuk juga alam akhirat. Ayat kelima iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn maknanyakita jangan terlebih dahulu minta tetapi ibadah kita masih kurang, menyembah dahulu kepada Allah maka akan Allah berikan kemudahan, pertolongan, dan apa yang engkau minta akan diberikan oleh Allah. Bahkan tanpa perlu kita meminta pun Allah akan memberinya.

Ayat keenam ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, dalam kajian munasabah Al-Qur’an, ayat ini ditafsirkan dengan QS.  Al-Baqarah: 2, yakni petunjuk yang sebenarnya itu adalah Al-Qur’an, karena berkah Qur’an kita bisa dimuliakan oleh Allah SWT. kalau kita sudah mendekat kepada Allah petunjuk itu akan datang dengan sendirinya. Ayat terakhir yakni ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn, jalan yang lurus adalah jalan yang diberikan oleh Allah SWT nikmat. Bukan jalan orang yang diberikan kesesatan oleh Allah, Al-Maghdub dan Ad-Dallin yang dimaksud disini adalah orang Yahudi dan Nasrani. Lalu di akhir al fatihah kita menjawab aamiin. karena al fatihah maknanya berisi doa-doa”.

WaAllahu A’lamu Bish-Showwab

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.