Tilawah memiliki usul kata تلاوة -یتلو -تلا yang artinya bacaan, dan تلاوةالقران bermakna bacaan Al-Qur’an. Menurut istilah, tilawah Al-Qur’an adalah membaca Al-Qur’an dengan jelas huruf-hurufnya dan berhati-hati saat membacanya. Sedangkan menurut KBBI, adalah pembacaan ayat suci Al-Qur’an dengan baik dan indah. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa tilawah Al-Qur’an adalah pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan memperhatikan tempat keluarnya huruf (makharijul huruf), berhati-berhati atau memperhatikan tajwid dan tahsin, serta dibawakan dengan indah.
Membaca Al-Quran dengan khidmat, tujuannya bisa sangat beragam dan bisa bervariasi tergantung pada individu dan konteksnya. Walaupun begitu, pada dasarnya, tujuan utamanya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperdalam pemahaman terhadap agama Islam, dan meningkatkan kualitas kehidupan spiritual dan moral. Namun jika dapat kita rincikan, berikut adalah tujuan tilawah Al-Qur’an secara umum bagi pembaca serta pendengarnya :
Pertama, memberikan pengetahuan dan wawasan terhadap pembacanya bahwa lantunan ayat suci Al-Qur’an tidak bisa disamakan dengan musik. Ini karena sifatnya yang memiliki kedalaman spiritual dan makna yang mendalam. Lantunan ayat suci Al-Qur’an sendiri bukanlah sebagai hiburan atau pengalihan perhatian semata, melainkan suatu bentuk ibadah yang penuh dengan kekhusyukan dan kekaguman kepada kebesaran Allah. Jadi, ketika seseorang mendengarkan tilawah Al-Quran, mereka tidak hanya menikmati melodi atau ritme, tetapi juga meresapi pesan-pesan yang terkandung di dalamnya, yang dapat menyejukan hati dan jiwa.
Kedua, memperindah bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Pada dasarnya manusia dihiasi oleh sifat-sifat, karena manusia kerap menyukai sesuatu yang indah. Hal ini sudah menjadi naluri dari Allah SWT. kepada manusia, hal ini terdapat dalam firman Allah berikut :
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ وَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ
Artinya: “Dijadikan indah bagi manusia kecintaan pada aneka kesenangan yang berupa perempuan, anak-anak, harta benda yang bertimbun tak terhingga berupa emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali -Imran [3]: 14)
Menurut K.H. Q. Ahmad Syahid dalam karyanya Bunga Rampai Mutiara Al-Qur’an, beliau mengungkapkan rasa senang datang dari sesuatu yang indah, sebagai hasil daya tangkap panca indra. Hal ini dapat pula menghasilkan sesuatu yang baik dalam segala tingkah laku dalam segala usaha mengadakan sesuatu yang baik sesuai anjuran agama.
Ketiga, memudahkan pembaca atau orang yang mendengarkan dalam menghayati ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dilantunkan. Melalui makna spiritual mendalam serta pembawaan yang indah, akan memberikan suasana positif untuk hati dan pikiran.
Tilawah Al-Qur’an adalah seni membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Ini adalah praktik yang sangat dihargai dalam Islam, karena membaca Al-Qur’an dengan benar adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Berikut adalah beberapa tips dan trik yang dapat membantu untuk memulai belajar tilawah Al-Qur’an dengan baik dan benar :
Niat yang ikhlas karena Allah dan yakin dengan kapabilitas diri. Sebab niat adalah prasyarat penting untuk diterimanya amal, karena niat menjadi pendorong yang kuat dalam setiap tindakan kita. Kemudian yakini bahwa tiap individu tanpa memandang latar belakang atau situasi, memiliki kesempatan yang sama untuk menguasai tilawah Al-Qur’an dengan lancar. Percayalah bahwa dengan usaha sungguh-sungguh, Allah SWT akan membantu dalam prosesnya.
Talaqi dan Musyafaha. Belajar Al-Qur’an dengan seorang guru memungkinkan kita untuk belajar secara langsung dengan mendengar, melihat, dan membaca langsung dari seseorang yang ahli. Ini tidak hanya mempromosikan keterlibatan aktif, tetapi juga memastikan pembelajaran yang berkelanjutan dan autentik dari sumber yang berpengalaman secara langsung.
Disiplin dalam membaca setiap hari, dengan membaca Al-Qur’an setiap hari atau jadwal yang spesifik, kita akan melatih lidah dan bibir kita untuk menjadi lebih terbiasa dan fleksibel dalam mengucapkan ayat-ayat Al-Qur’an. Hal ini akan memudahkan penyesuaian dengan contoh dan koreksi yang diberikan oleh guru atau pembimbing dalam memperbaiki bacaan Tahsin dengan lebih cepat.
Membuka diri untuk menerima nasihat, dengan sikap yang terbuka untuk menerima nasihat dan kritik, baik dari teman, sahabat, terutama guru, dan orang tua, kita akan lebih menyadari kelemahan dan kekurangan kita. Hal ini akan mendorong kita untuk lebih bersemangat dalam memperbaiki diri dan mencapai tingkat yang lebih baik.
Selain itu, seorang Qari-Qariah yang ingin sukses dalam penampilan bacaannya, maka harus mengetahui sekaligus mempraktekkan hal-hal yang disebutkan dibawah ini. Berikut merupakan tips-tips teknis yang dapat dilakukan saat praktik tilawah Al-Qur’an :
- Penguasaan tajwid secara total. Ilmu tajwid adalah membaca Al-Qur’an dengan memberi atau memperhatikan hak-haknya huruf yaitu dari segi makhroj, sifat, dan dari yang lainnya seperti panjang pendek, waqaf, washal, ghunnah, idzhar, iqlab, ikhfa’ dan lainnya.
- Latihan Nafas. Sebab hal ini merupakan satu bagian yang sangat penting dalam seni baca Al-Qur’an. Seorang Qari-Qariah yang mempunyai nafas panjang akan membaca kesempurnaan dalam bacaannya.
- Suara. Di dalam bidang seni baca Al-Qur’an terdapat beberapa tipe/bentuk suara yang lazim ditemukan ditengah-tengah masyarakat. Bentuk suara-suara tersebut yaitu: suara perut, suara tenggorokan, suara hidung, suara mulut, suara dada.
- Memahami nagham-nagham Al-Qur’an, untuk melagukan Al-Qur’an, para ahli qurro di Indonesia membagi lagu atas 7 macam bagian, yaitu Bayyati, Rast, Nahawand, Sika, Jiharkah, Hijaz dan Shoba.
Dengan menerapkan tips dan trik yang telah disampaikan diatas, kita semua dapat meningkatkan kemampuan tilawah Al-Qur’an dengan lebih baik. Mari kita jadikan Al-Qur’an sebagai panduan utama dalam kehidupan kita dan teruslah berusaha untuk membaca dengan baik dan benar. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dan keberkahan dalam perjalanan kita menuju kedekatan-Nya melalui tilawah Al-Qur’an. Aamiin.
Daftar Pustaka
Syahroni, Mahmud. 2019. Pembelajaran Nagham Al-Qur’an Melalui Buku Pegangan Qari dan Qari’ah pada Kegiatan Sanggar Bina Al-Qur’an di Pondok Pesantren Riyadul Qori’in Ajung Jember. Skripsi, Pendidikan Sarjana. Jember : Institut Agama Islam Negeri Jember.
Sholihah., Z. Siti. 2022. Implementasi Tilawah Al-Qur;an dengan Ilmu Nagham dan Penguasaanya di Pondok Pesantren Al-Qur’an An Annawawiyyah Putri Kecamatan Jayanti Tangerang Banten. Skripsi, Pendidikan Sarjana. Kudus : Institut Agama Islam Negeri Kudus