Luar Biasa! Berikut beberapa Hikmah Bacaan dan Gerakan Salat, Nomor 2 Belum Banyak yang Tahu
Salat adalah rukun Islam yang kedua. Jadi, diwajibkan untuk setiap muslim, melakukan ibadah salat lima kali dalam sehari.
Namun, sudahkah setiap muslim memahami makna dari setiap gerakan dan bacaan salatnya? Atau kebanyakan dari kita hanya sekadar salat untuk menggugurkan kewajiban?
Sebagai umat muslim, kita perlu memahami lebih dalam makna bacaan dan gerakan salat. Sebab, melalui ini dapat membuat salat lebih khusyu dan mencapai puncak kenikmatan salat
1. Makna Takbir
Gerakan salat diawali dengan bertakbir. Namun, apa makna gerakan dan bacaan takbir?
Takbir adalan gerakan mengangkat tangan sejajar dengan bahu ini atau daun telinga yang kemudian diikuti dengan kalimat “Allahuakbar”
Gerakan tersebut bermakna bahwa kita siap untuk meninggalkan seluruh urusan dunia ke belakang dan komitmen untuk khusyu’ dalam salat.
Sementara pengucapan “Allahuakbar” menunjukkan pengakuan dan komitmen kita bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Besar dan kita adalah mahluk yang kecil dan lemah.
Jadi, saat melakukan takbiratulihram, kita patut meninggalkan semua urusan dunia seperti status, jabatan dan sebagainya.
Sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT. atas kebesaran-Nya.
2. Makna Bersedekap
Posisi tangan saat bersedekap ada di antara dada dan perut, yakni di tengah-tengah badan kita.
Namun, mengapa demikian? Sebab posisi tersebut menunjukkan letak hati (qalbu) manusia.
Dimana di dalamnya terdapat nafsu dan fujur, yang mudah digoda oleh setan, sehingga kita berlaku dan bercakap tidak baik.
Posisi bersedekap dalam salat dilakukan dengan tangan kanan menutupi tangan kiri. Yakni, tangan kiri bermakna keburukan atau dosa yang telah kita lakukan.
Sementara, tangan kanan adalah kebaikan dan amal shaleh yang telah kita lakukan.
Jadi, makna dari bersedekap dalam salat adalah kita harus menutup keburukan-keburukan yang pernah kita lakukan, dengan kebaikan-kebaikan dan senantiasa bertaubat kepada Allah SWT.
3. Makna Iftitah
Iftitah adalah bacaan doa sebagai bentuk pujian kepada Allah SWT. dan ungkapan bahwa kita sebagai manusia tidak luput dari dosa dan kerap berbuat salah.
Dengan membaca iftitah kita mohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat dan pada salat itu kita sudah siap menerima rahmat, berkah dan bimbingan-Nya.
Berikut adalah salah satu bacaan iftitah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim :
اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ . اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ . اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
“Ya Allah jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Duhai Allah, bersihkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah cucilah aku dari dosa-dosaku dengan air, salju, dan embun.”
4. Makna Al-Fatihah
Al-Fatihah adalah surah sebagai bacaan inti pembuka salat. Kewajiban membaca Al-Fatihah saat salat terdapat pada salah satu hadis, yakni :
“Barangsiapa yang melaksanakan salat dan tidak membaca Al-Fatihah di dalamnya, maka salatnya itu tidak sempurna” (HR. Muslim no. 395)
Keindahan Al-Fatihah terdapat pada salah satu hadis dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda :
Allah berfirman, “Saya membagi salat pada dua bagian, ada bagian diri-Ku dan hamba-Ku menjadi dua. Dan hak hamba-Ku apapun yang dia minta, akan Aku kabulkan.
Apabila hamba-Ku membaca “al-ḫamdu lillâhi rabbil-‘âlamîn.”
Allah swt. menjawab “Hamba-Ku telah memuji-Ku.”
Apabila hamba-Ku membaca, “ar-raḫmânir-raḫîm.”
Allah swt. menjawab “Hamba-Ku telah menyanjung-Ku.”
Apabila hamba-Ku membaca, “mâliki yaumid-dîn.”
Allah swt. menjawab “Hamba-Ku menganggungkan-Ku.”
Apabila hamba-Ku membaca “iyyâka na‘budu wa iyyâka nasta‘în.”
Allah swt. menjawab “Ini komitmen antara diri-Ku dan hamba-Ku. Apapun yang da minta, Aku akan berikan.”
Apabila hamba-Ku membaca “ihdinash-shirâthal-mustaqîm.”
“shirâthalladzîna an‘amta ‘alaihim ghairil-maghdlûbi ‘alaihim wa ladl-dlâllîn.”
Allah swt. menjawab “Ini milik hamba-Ku dan untuk hamba-Ku sesuai yang dia minta.”
Hadis di atas menunjukkan betapa dahsyatnya Al-Fatihah dapat mengabulkan doa-doa kita, jika kita lantunkan dengan benar dan sungguh-sunnguh ketika salat.
5. Makna Ruku dan I’tidal
Ruku menunjukkan posisi saat kita merendahkan bagian tubuh, sebagai penghambaan kepada Allah swt. sebagai satu-satunya Tuhan.
Ruku diikuti dengan bacaaan
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
Artinya : “Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya”.
Kata سُبْحَانَ memiliki makna berikut sebab diungkapkan, ketika kita menemukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keagungan Dzat-Nya Allah swt.
Maka, kata “سُبْحَانَ” dalam ruku dimaksudkan saat Allah swt. mempertanyakan kepada kita, apakah sebelum kita ruku itu, sudah berapa kali kita berbuat yang tidak sesuai dengan keagungan kepada Allah swt.
Kalimat ruku ini jika dilafadzkan dengan sungguh-sungguh saat ruku, mampu mengabulkan hajat-hajat kita.
Hal ini tersambung dengan gerakan dan bacaan selanjutnya, saat bangun dari ruku, yakni
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Artinya : “Aku mendengar orang yang memuji-Nya.”
Makna kalimat ini dapat dimaknai bahwa Allah pasti mendengar pujian, permohonan ampun dan doa-doa hamba-Nya.
Kemudian dilanjutkan dengan bacaan berikut :
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ
Artinya : “Ya Allah, Rabb kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi, sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu.”
Arti tafsir bacaan tersebut adalah Allah akan mengabulkan apapun yang hamba-Nya minta, sepanjang hamba-Nya berkomitmen dengan doa dalam rukunya.
6. Makna Sujud
Gerakan sujud yang merendahkan kepala dan badan sepenuhnya menunjukkan bahwa kita ini lemah dan banyak salah.
Jadi, sepatutnya sujud dilakukan dengan tulus, tanpa membawa sehelaipun kebesaran yang di dalam jiwa kita.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, kata سُبْحَانَ diucapkan, ketika terdapat konteks atau suatu kejadian yang tidak sesuai dengan keagungan Allah SWT.
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Artinya : “Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya”
Makna bacaan sujud lebih luasnya adalah, kita mengakui bahwa Allah yang memenuhi kebutuhan kita, memaafkan kesalahan kita dan membimbing kita ke jalan yang benar.
Namun, dalam keadaan demikian, kita masih sering melanggar ketentuan-Nya.
Jika diperhatikan, kesimpulannya adalah bahwa pada setiap gerakan dan bacaan salat selalu tersirat cinta dan kasih Allah swt. kepada hamba-Nya.
Kita dapat merasakan sifat Al-Ghaffar (Maha Pengampun), Ar-Rahman (Maha Pengasih), Ar-Rahim (Maha Penyayang) dan Al-Mujib (Maha Mengabulkan) dan lainnya, dalam tiap rakaat-rakaat salat.
Salat menunjukkan bahwa Allah swt. telah memberikan banyak kesempatan, yakni lima kali dalam sehari untuk hamba-Nya dapat memohon ampun & meminta apapun kepada-Nya.
Bukankah ini kesempatan dan nikmat luar biasa?
Maka dari itu, mari manfaatkan salat seakan-akan itu adalah kesempatan emas untuk kita bisa memohon ampun dan melangitkan hajat-hajat kita kepada-Nya. ***
Daftar Pustaka
Adi Hidayat Official. “Aku Suka 10 Ramadhan 1442 H – Sifat Sholat Nabi [ Rahasia Takbir dalam salat ] – Ustadz Adi Hidayat.” YouTube video, 50:21. April 22, 2021.
Adi Hidayat Official “Aku suka 12 Ramadhan 1442 H – Sifat Sholat Nabi [ Rahasia Iftitah dalam salat ] – Ustadz Adi Hidayat.” YouTube video, 1:02:40. April 24, 2021.
Adi Hidayat Official “Aku suka 13 Ramadhan 1442 H – Sifat Sholat Nabi [ Al-Fatihah dan Terkabulnya Doa dalam salat ] – Ustadz Adi Hidayat.” YouTube video, 54:47. April 25, 2021.
Adi Hidayat Official “[Kajian Musyawarah] Fiqih Sholat : Cara Makna dan Rahasia Ruku dalam Sholat – Ustadz Adi Hidayat. “YouTube video, 54:02. October 15, 2023.
Adi Hidayat Official “[Kajian Musyawarah] Fiqih Sholat : Hikmah Bacaan Do’a Sujud – Ustadz Adi Hidayat. “YouTube video. 37:11, Agustus 9, 2023.