HIQMA – Kamis, 04 Mei 2023, Himpunan Qari dan Qariah Mahasiswa (HIQMA) UIN Jakarta Kembali mengadakan rutinitas setiap malam jum’at seperti biasanya yaitu pembacaan surah yasin, tahlil, maulid nabi dan Kajian Malam Jum’at. Acara kali ini dimulai pukul 18:30 WIB yang diawali dengan pembukaan dan pembacaan yasin oleh Abizar Al Ghifari (Anggota divisi Hadroh) dan Muhammad Nur Alam Syah (anggota divisi Syarhil Qur’an).
Setelah usai pemacaan yasin dan tahlil dilanjutkan dengan pembacaan maulid oleh Abizar Al Ghifari (Anggota divisi Hadroh) dan Ahmad Nadzhif (anggota divisi Tilawah). Sholawat pun juga dilantunkan sebelum memasuki pembacaan mahallul qiyam yang di bawakan oleh tim hadrah El-HIQMA, kemudian para hadirin ikut berdiri untuk membaca mahallul qiyam.
Pembawaan yang penuh dengan penghayatan membuat para hadirin merasakan rasa sedih yang sangat mendalam dikarenakan kerinduannnya kepada Rasulullah SAW. Setelah selesai pembacaan mahallul qiyam para hadirin pun duduk kembali dan rangkain maulidan pun berakhir dengan diakhiri do’a yang dipimpin oleh Muhammad Haikal Aby (anggota divisi Tahfidz).
Berikutnya acara dilanjutkan dengan kajian umum yang akan dibawakan oleh abang Reza Saputra, S.H. dengan mengusung tema “Pemilu Perspektif Maqosid Syariah Telaah Peta Politik 2024”. Kajian kesempatan kali ini dimoderatori oleh Wildan Miftahudin (anggota divisi Syarhil Qur’an). Abang Wildan membacakan curriculum vitae (CV) pemateri yang merupakan salah satu anggota Dewan pertimbangan Organosasi (DPO) HIQMA tahun 2023 yang memiliki banyak prestasi yang diraih Sebelum pemateri memberikan materinya.
Kemudian moderator mempersilakan pemateri untuk menebarkan pemahaman mengenai politik yang memeiliki hubungan dengan lima poin maqasid Syariah. Para hadirin menantikan penyampaian “yay Reza” yang kita ketahui beliau sendiri merupakan lulusan sarjana hukum. Dari pemaparannya, yay Reza menjelaskan perubahan maupun perkembangan politik Indonesia dari masa orde lama hingga masa reformasi. Selain itu, beliau membuka informasi mengenai proses terbaginya partai politik yang awalnya hanya berjumlah beberapa hingga sampai saat ini yang berjumlah puluhan baik terdiri dari partai politik besar, hingga partai politik yang kecil yang sudah berani menurunkan calon calon terbaiknya dalam perpolitikan Indonesia.
Pada materi pembahasan lainnya, beliau sedikit mengambil dan menyinggung perpolitikan Indonsesia dari mulai gejolak politik terkini hingga solusi yang ditawarkan juga beliau mengingatkan para peserta kajian umum yang hadir bahwa akan adanya pemilu presiden republik Indonesia pada tahun 2024 mendatang. Seperti yang Presiden Jokowi sampaikan bahwa tahun-tahun ini sudah masuk tahun politik pemilu dimana para ketua umum partai politik mulai bersiap mengusung bakal calon terbaiknya untuk memimpin bangsa ini.
Mengutip dari perkataan pemateri “Lebih baik kita memilih pemimpin yang salah daripada kita tidak ikut berkontribusi menjadi pemilih bagi pemimpin kita sendiri” bahwa intinya suara dari setiap pemilih yang wajib dan berhak menyumbangkan pilihannya terhadap para pasangan calon presiden dan wakil presiden Indonesia sangat dibutuhkan dari pada tidak ikut memilih dan membuat politik Indonesia kurang stabil dikarenakan masih banyaknya para pemilik suara tidak memberikan sumbangan suaranya.
Pada akhir sesi, Yay Reza pun tak lupa memberi kesempatan kepada peserta kajian yang hadir untuk memberikan komentar, pendapat, saran dan pertanyaan yang berkaitan dengan materi politik yang baru disampaikan dibantu oleh moderator. pada pukul 22.00 WIB acara kajian ini pun berakhir dengan kesimpulan pemateri yang dibacakan oleh moderator dan harapan dan doa penutup.