Skip to main content

(Kamis, 13 April 2023), Himpunan Qari dan Qariah Mahasiswa (HIQMA) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menjalankan rutinitasnya yaitu “Maulidan dan Kajian Malam Jumat”. Rutinan Malam Jumat ini dihadiri oleh anggota, pengurus, dan alumni HIQMA. Acara dimulai pukul 18:30 WIB. Diawali dengan pembacaan Yasin dan Tahlil, dilanjutkan dengan pembacaan maulid diba yang sangat khidmat diikuti oleh seluruh orang yang hadir dalam acara tersebut.

Acara selanjutnya yaitu Kajian Malam Jumat dengan bertemakan “Meneladani Kehidupan Rasulullah Sebagai Referensi Terbaik Dalam Berakhlak”, Kajian Malam Jumat ini diisi oleh Abang Taufiq Musa, S. Hum. Yakni wakil ketua HIQMA masa bakti 2021. Kajian itu pun berhasil menarik antusias hadirin untuk menyimak materi yang akan disampaikan.

Diawal kajian, pemateri menyuguhkan sebuah cerita dialog antara seorang sahabat rasulullah dan Sayidina Ali bin Abi Thalib. wahai Ali tolong jelaskan keindahan akhlak Rasulullah Saw? Kemudian Ali R.A balik bertanya bagaimana keindahan yg pernah kamu lihat di dunia ini? Dijawab oleh sahabat tadi: sangat sulit, dan Ali pun menjawabnya demikian, karena indahnya akhlak rasulullah Karna nabi itu disebutkan sebaik baiknya uswah Hasanah.

Salah satu dari yang sering Nabi lakukan yakni nabi sangat menghormati lawan bicaranya sehingga Ketika ada seorang sahabat yang ingin bebicara dan bertanya kepada rasulullah, beliau pun langsung membalik kan badan nya bukan hanya menoleh. Di zaman sekarang banyak sekali orang yang terkadang jika di ajak untuk berbicara jangankan berbalik badan mereka bahkan tidak menoleh/melihat lawan bicarnya, inilah yang kemudian yang menjadi hal yang tidak baik. Pemateri juga mengatakan bahwa di zaman yang serba canggih dan modern ini kebanyakan orang Ketika diajak unutuk berbicara  mereka malah fokus melihat ke layer handphone nya maka dari itu di zaman sekarang kita bisa meneladani rasulullah dengan cara kita bisa menaruh handphone dan memerhatikan lawan bicara begitu juga Ketika sedang mendengarkan, memperhatikan orang yang sedang berbicara.

Akhlak Rasulullah itu dari sebelum dan sesudah menjadi Rasul tidak pernah berubah. Sebagaimana Kita ketahui beliau bergelar Al Amin dimana pada zamannya orang Quraisy banyak menitipkan barang berharganya kepada nabi, karena Mekkah pada saat itu merupakan salah satu titik peradaban, karena ummat muslim saat itu di rugikan dengan perjanjian Hudaibiyah, mulai dari ditahan di suatu tempat, Rasulullah pernah izin umroh malah diboikot oleh abu jahal maka dari itu umat muslim memboikot jalur perdagangan kaum Quraisy. Saat itu makanya umat muslim diberi arahan oleh Nabi agar melakukan hubungan diplomasi dengan Nagara terdekat dari Makkah.

Ketika berdagang, nabi bersama Maisaroh membawa dagangan Khadijah, di tengah perjalanan terdapat barang yang rusak, ketika sampai di tempat perdagangan cara Rasulullah menjual barang tersebut Dengan membedakan kualitas barang dagangan tsb mulai dari yang masih baik, sedang dan sudah cukup rusak. Para pembeli sempat bertanya mengapa barangbyang sama dijual dengan harga yg berbeda, kemudian Nabi pun menjelaskan alasannya karena takut para pembeli merasa kecewa

Sebelum menutup kajian tersebut, pemateri sedikit menceritkan bahwa rasulullah sebagai seorang ayah dan suami, Ketika Beliau mendapati pakaiannya robek atau rusak, beliau menjahit sendiri, ingin selalu meringankan beban istri, sebagai sosok ayah beliau menjaga betul kehalalan dan keharaman makanan dan rezeki untuk putra puti beliau.

Disaat nabi mengalami masa aamul huzn (tahun kesedihan) karena ditinggal oleh isteri beliau, kemudian dakwah yang selalu mengalami penolakan hingga dilempari tanah, dan kemudian putri beliau menangis, beliau tetap bersabar dan tegar, dan berkata kepada putra putri beliau bahwa Allah bersama kita Ketika pemateri ingin menutup kajian, pemateri teringat dengan satu cerita bahwa Nabi mempunyai satu kebiasaan yang diwariskan dari nabi sebelumnya yaitu mengamati sekitar dengan baik dalam banyak hal namun beliau bukan orang yg selalu serius. namun beliau terkadang bercanda namun fokus dalam menyelesaikan berbagai masalah. Karena dari itu pentingya kita meneledani nabi karena beliau adalah sebaik baik referensi dalam berahklak.

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.