Ikut Organisasi di Masa Kuliah: Untung atau Buntung? Cek yang Berikut Ini!
Dalam dunia perkuliahan, ada dua jenis mahasiswa yang sering menjadi perhatian: mahasiswa organisatoris dan mahasiswa non-organisatoris.
Kedua kelompok ini memiliki karakteristik dan pandangan yang berbeda terkait organisasi, yang pada akhirnya mempengaruhi pengalaman mereka selama menjalani masa kuliah.
Manfaat Menjadi Mahasiswa Organisatoris Mahasiswa organisatoris adalah mereka yang aktif terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi, baik di dalam maupun di luar kampus
Ikut Organisasi di Masa Kuliah: Untung atau Buntung? Cek yang Berikut Ini!
Keterlibatan dalam organisasi memberikan sejumlah manfaat yang signifikan bagi perkembangan pribadi dan profesional mereka.
Berikut adalah beberapa manfaat utama yang dapat diperoleh:
1. Menjadi Keluarga Kedua
Organisasi kerap kali menjadi tempat di mana mahasiswa menemukan keluarga kedua.
Keakraban dan kekompakan yang terjalin dalam organisasi sering kali menyerupai hubungan keluarga, memberikan dukungan emosional dan rasa kebersamaan yang kuat.
Banyak mahasiswa merasa bahwa organisasi kampus berperan sebagai keluarga kedua mereka.
Kekeluargaan yang terbentuk di dalam sana, saling menguatkan ketika kita sedang terpuruk, menemani kita ketika sakit atau sedang butuh bantuan lainnya.
Kita juga sesekali berdiskusi dengan kakak tingkat atau para alumni yang di mana pengalaman mereka jauh lebih banyak dibandingkan kita.
2. Menambah Relasi Baik Intra/Ekstra Kampus
Melalui organisasi, mahasiswa memiliki kesempatan untuk memperluas jaringan relasi mereka, baik dengan sesama mahasiswa maupun dengan pihak luar kampus.
Jaringan ini dapat membuka pintu kesempatan di masa depan, baik dalam dunia kerja maupun dalam kehidupan sosial.
Banyak orang di luar sana yang dapat kita kenal ketika kita bergabung di dalam sebuah organisasi tidak hanya teman se-kampus saja.
Seperti ketika kita melakukan studi banding dengan organisasi di kampus lain.
Mahasiswa yang mengikuti organisasi ketika lulus dari kampus dan ingin mencari kerja maka kita tidak perlu bingung lagi, karena di organisasi kita sudah mendapatkan banyak relasi.
Tidak hanya untuk mencari kerja saja, ketika kita sedang tersesat misalnya di luar kota, maka kita dapat meminta bantuan kepada teman atau rekan yang kita kenal di organisasi dulu.
3. Pengembangan Keterampilan
Mahasiswa ketika tergabung dalam organisasi, maka mereka akan dapat mengembangkan hard skills mereka.
latihan kepemimpinan, memanajemen suatu proyek, dan keterampilan lainnya.
Tidak hanya hard skills tetapi soft skills juga dapat kita pelajari seperti bagaimana cara kita berkomunikasi yang baik, bekerja sama tim, dan juga bernegosiasi.
Keterampilan di atas sangat kita butuh kan ketika kita memasuki dunia kerja nanti.
4. Pengalaman Sebelum Terjun ke Masyarakat
Dalam organisasi kita anggap saja semua rekan kita di sana adalah sebagai masyarakat jadi ketika kita belajar memecahkan masalah, mengelola berbagai dinamika, dan mengambil keputusan di organisasi.
Berkat ilmu-ilmu yang kita dapat di organisasi maka ketika kita terjun langsung ke masyarakat kita sudah memahami semua itu di organisasi dulu.
5. Memperoleh Info/Ilmu di Luar Kelas
Keikutsertaan di dalam organisasi juga dapat meluaskan pengetahuan atau wawasan mahasiswa dengan informasi dan ilmu yang tidak kita dapatkan di dalam kelas.
Seperti pembahasan kepemimpinan, manajemen, dan yang lainnya sering kali kita dapatkan dalam kegiatan organisasi dibandingkan di dalam kelas.
6. Membangun Kepercayaan Diri
Pengalaman yang mahasiswa dapat dalam berorganisasi, seperti berbicara di depan umum, memimpin sebuah rapat, atau mengatur sebuah acara, secara alami akan membentuk kepercayaan diri mahasiswa.
Belajar bagaimana menghadapi sebuah tantangan dan mengatasi ketakutan, yang akan sangat penting di dunia profesional.
Pengalaman di organisasi itu dapat memperkuat keyakinan para mahasiswa mengenai pentingnya kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama.
Dinamika Organisasi pun selalu berubah-ubah.
Organisasi tidak hanya menetap di situ saja. Seiring waktu, organisasi terus mengalami evaluasi dan penyesuaian.
Jika suatu struktur atau program dalam organisasi dianggap tidak lagi relevan, maka akan dilakukan perbaikan atau bahkan penghapusan.
Fleksibilitas inilah yang membuat organisasi tetap relevan dan terus memberikan manfaat bagi anggotanya.
Tantangan Bagi Mahasiswa Non-Organisatoris
Mahasiswa non-organisatoris atau mahasiswa yang tidak tergabung dalam organisasi sering kali menghadapi tantangan tertentu.
Saat memasuki dunia kerja, mungkin mereka merasa kurang memiliki keunggulan di dunia kerja, karena kurangnya pengalaman dalam organisasi yang dapat menambah keterampilan dan pengetahuan mereka.
Sedangkan mahasiswa yang terlibat organisasi, mereka merasa lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja karena sudah terbiasa dengan tekanan dan dinamika kerja dalam oragnisasi.
Itu disebabkan karena minimnya pengalaman dalam manajemen masalah dan pengambilan keputusan.
Maka dari itu menurut saya organisasi adalah sebagai miniatur masyarakat.
Organisasi memberikan ruang yang ideal bagi mahasiswa dalam melatih dan mengasah kemampuan mereka sebelum benar-benar terjun ke dunia nyata.
Pada akhirnya, saya yakin bahwa keikutsertaan kita dalam organisasi itu adalah kunci dalam mempersiapkan diri untuk sukses di dunia kerja ataupun di kehidupan bermasyarakat.
Bagaimana jika mahasiswa tidak terlibat dalam organisasi, dan bagaimana mereka dapat melatih atau mengembangkan keterampilan memanajemen waktu serta kepemimpinan yang sangat kita perlukan dalam dunia profesional?
Organisasi kampus itu memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa yang terlibat aktif di dalamnya.
Selain memberikan pengalaman dan keterampilan yang bermanfaat untuk masa depan.
Organisasi juga membantu mahasiswa dalam membangun relasi yang lebih luas. Memperoleh ilmu di luar kelas, serta membangun kepercayaan diri.
Bagi mahasiswa non-organisatoris, ketidakterlibatan dalam organisasi bisa menjadi kerugian dalam jangka panjang.
Terutama dalam persiapan mereka menghadapi dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat.
Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mempertimbangkan kembali sikap mereka terhadap organisasi, mengingat peran pentingnya dalam membentuk masa depan yang lebih baik. ***