[Tangerang Selatan, 31 Oktober 2024] — Himpunan Qari Qariah Mahasiswa (HIQMA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menyelenggarakan kajian umum di Masjid Al-Jamiah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kajian Umum ini menghadirkan pemateri yaitu Abang Abdul Hakim, S.Pd. Beliau merupakan alumni sekaligus Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) Himpunan Qari Qariah Mahasiswa (HIQMA) masa bakti 2024.
Dalam rangka memperkuat nilai-nilai keislaman di dunia profesional dan organisasi, Himpuanan Qari dan Qariah Mahasiswa (HIQMA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengedepankan pentingnya penerapan etika Islam dalam organisasi sebagai landasan dalam membangun kepemimpinan yang adil, transparan, dan berintegritas.
Kegiatan ini dilangsungkan pada malam hari setelah isya yang diawali dengan pembacaan Rawi dan Shalawat.
Seluruh hadirin turut serta menghayati pembacaan Rawi yang dipimpin oleh Saudara Ahmad Fajar Barokah (Wakil Ketua HIQMA 2024) dan juga Tim Hadrah El-Hiqma.
Gema suara bacaan maulid diba’ dan shalawat yang dibawakan oleh Tim Hadrah El-HIQMA membuat suasana menjadi khidmat bercampur syahdu.
Yang disampaikan oleh Abang Abdul Hakim, S.Pd. ia menyebutkan terkait prinsip-prinsip dasar etika Islam seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab, amanah dan kerjasama yang tidak hanya relevan dalam kehidupan pribadi tetapi juga sangat penting dalam mengelola organisasi.
Dengan menerapkan nilai-nilai ini organisasi tidak hanya akan meraih keberhasilan duniawi tetapi juga keberkahan dari Allah SWT.
Adapun penjelasan lebih lanjut terkait prinsip-prinsip etika islam secara lebih rinci dari setia point yang sudah di sampaikan oleh Abang Abdul Hakim, S.Pd. diatas, beliau kembali menjelaskan tentang kejujuran;
seperti mengutamakan keterbukaan dan transparansi dalam setiap keputusan dan tindakan organisasi, amanah; seperti menjalankan tanggung jawab dengan penuh integritas untuk kepentingan bersama, keadilan; memberikan perlakuan yang setara kepada seluruh anggota organisasi, tanpa diskriminasi, dan yang terakhir tanggung jawab; seperti menyadari bahwa setiap tindakan akan dimintai pertanggungjawaban, baik di dunia maupun akhirat.
Terakhir, sebagai penutup Abang Abdul Hakim, S.Pd. memberi closing statment: ‘’Ketika kita bekerja dengan penuh amanah dan ikhlas, kita berkontribusi tidak hanya pada keberhasilan organisasi, tetapi juga pada pembangunan organisasi yang lebih baik.”
Jika dengan penerapan etika Islam yang kuat, HIQMA optimis dapat menjadi teladan dalam membangun organisasi yang tidak hanya kompeten secara profesional tetapi juga memiliki dampak positif secara moral dan spiritual.