Skip to main content
Artikel

Cara Cepat dan Istiqomah Menghafal Al-Qur’an

Salah satu amalan terbaik yang ingin dicapai oleh semua umat Islam adalah menghafal Al-Qur’an. Keutamaan yang didapat jika menjadi penghafal Al-Qur’an antara lain akan mendapat derajat yang tinggi di surga. Menghafal Al Qur’an bisa memberikan orang tua mahkota di surga dan selamat dari siksaan lainnya.  Jika kita tidak pandai menggunakan waktu kita, maka metode menghafal Al-Qur’an apapun yang kita gunakan akan menjadi angan-angan. Tapi ini tidak berarti bahwa menghafal Al-Qur’an menjadi hal yang tidak mungkin untuk dilakukan.

Menghafal Al Quran dengan  tidak hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa, tetapi juga perlu dibiasakan kepada remaja bahkan anak-anak. Jika hal ini diterapakan dan dijadikan kebiasaan, maka dapat meningkatkan kecerdasan atas keilmuan spiritual yang tercermin melalui frekuensi dan fokus ibadah, cara bersikap serta praktik syukur atas nikmat-nikmat Allah SWT. Al-Qur’an itu sesungguhnya adalah ayat-ayat yang benar, yang ada di dada orang-orang yang berilmu.” (QS Al-Ankabut:49)

بَلْ هُوَ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ فِيْ صُدُوْرِ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَۗ وَمَا يَجْحَدُ بِاٰيٰتِنَآ اِلَّا الظّٰلِمُوْنَ

“Sebenarnya, ia (Al-Qur’an) adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu. Tidaklah mengingkari ayat-ayat Kami, kecuali orang-orang zalim.”

Dalam hadits lain dari Abdullah bin ‘Amr, Nabi SAW bersabda: “Dikatakan kepada orang yang akan membaca (menghafal) Al Quran nanti: ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya Karena tempatmu adalah di akhir kalimat yang kamu baca (dengan hati)” (HR Abu Daud dan Tirmidzi).

Berikut merupakan hal-hal yang perlu dihadirkan sebagai cara menghafal Al-Qur’an dengan konsisten hingga dapat mencapai target yang kita inginkan

1. Niat

Tanamkan niat pada jiwa, bahwa anda sangat ingin dapat menghafal Al-Qur’an. Karena niat merupakan pondasi awal, dimana kedudukan niat sebagai pijakan dan motivasi yang kokoh agar kita mampu optimal dan konsisten dan menghafal Al-Qur’an. Hal ini didukung dengan dalil berikut :

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ 

Artinya “sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung pada niatnya”. Kalimat ini berasal dari penggalan Hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

2. Minta Kemudahan Kepada Allah SWT

Meminta pertolongan kepada Allah SWT. agar proses menghafal Al-Qur’an kita dimudahkan. Salah satu doa dari Rasulullah yang dapat memudahkan menghafal Al-Quran adalah sebagai berikut  

اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Artinya “Ya Allah tolong anugerahkan pertolongan kepada ku, supaya aku bisa berdzikir kepada mu.”

Mengapa pada doa tersebut dikatakan zikir? Sebab menghafal Al-Qur’an juga salah satu bentuk zikir kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan salah satu firman Allah SWT mengenai motivasi menghafal Al-Qur’an menggunakan kalimat zikir.

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ

Artinya : “Sungguh, Kami benar-benar telah memudahkan Al-Qur’an sebagai pelajaran. Adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (Q.S Al-Qamar : 54 : Ayat 32)

3. Memilih Waktu Spesifik

Pilih waktu dan durasi yang dirasa cocok dengan anda. Semisal, anda dapat menginvestasikan 1 jam dari 24 jam yang anda punya sehabis shalat maghrib, dikhususkan untuk menghafal Al-Qur’an. Kemudian jadikanlah waktu tersebut sebagai prioritas dan saat dimana anda tidak dapat didistraksi oleh apapun. Cobalah disiplin dengan jadwal tersebut selama beberapa periode yang anda tetapkan hingga target hafalan Al-Qur’an anda tercapai.

4. Mencari Guru yang Baik

Carilah guru yang baik sehingga mampu mengoreksi hafalan anda. Peran guru sangatlah penting untuk memastikan bahwa anda telah menghafal dengan benar. Sebab jika anda terlanjur menghafal yang salah, akan memerlukan perbaikan yang panjang. Namun, jika anda merasa kesulitan untuk dapat memiliki guru yang dapat mengoreksi hafalan anda, anda dapat menggunakan murottal dan melakukan koreksi secara mandiri untuk mengetahui ketepatakan hafalan anda.

5. Kesungguhan dan Kesabaran

Hal ini tidak kalah penting untuk dihadirkan dalam proses menghafal Al-Qur’an adalah menjalani prosesnya dengan kesungguhan dan kesabaran. Hal ini sesuai dengan untaian firman Allah berikut :

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya : “Apakah kamu mengira akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu dan belum nyata pula orang-orang yang sabar.” (Q.S Ali-Imran : 3 : Ayat 142)

Kalimat  “apakah kamu mengira akan masuk surga” bermakna sebagai simbol kesuksesan. Kemudian “orang-orang yang berjihad” dapat dimaknai sebagai bentuk kesungguhan dari usaha yang kita lakukan. Jadi, keseluruhan makna ayat diatas yaitu, bahwa kesukeskan tidak dapat diraih dengan sendirinya tanpa usaha dan pertolongan Allah, melainkan kesuksesan yang kita cita-citakan perlu diiringi dengan usaha yang penuh kesungguhan dan kesabaran.

HIQMA UIN JAKARTA,

Ika Shafarianti & Shifa Isyalini Sukino

Daftar Pustaka

Adi Hidayat Official. (2024, 20 Maret). Cara Cepat Menghafal Al-Qur’an di Bulan Ramadhan. [Video]. https://youtu.be/MlazzZW3xTM?si=hIIWOhTkKgsmKRuA

Al-Qatthan, Manna. (2017). Dasar-Dasar Ilmu Al-Qur’an. Jakarta : Ummul Qura.

One Comment

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.