HIQMA (03/12/2022) Dalam rangka pelaksanaan program kerja Divisi Tahfiz, kali ini HIQMA menyelenggarakan Ceremonial Wisuda Tahfiz ke-4 nya pada hari Sabtu, 03 Desember 2022. Wisuda kali ini bertema “Melangitkan Insan untuk Menjadi Bintang Al-Qur’an”dan dilaksanakan di Masjid Student Center UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan pemateri Ustadz H. Ahmad Zaini, S.Th.I. yang merupakan Ketua HIQMA tahun 2003 s.d. 2004. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. H. Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag., S.H., M.H., M.A. selaku pembina HIQMA dan Ustadz Drs. K.H. Syarifuddin Muhammad, M.M. selaku pendiri HIQMA.
Sebelum acara secara resmi dibuka oleh MC, Siti Nur Kholisa, Acara terlebih dahulu disambut dengan pembacaan tasmi’ juz 30 oleh wisudawan. Ketua Pelaksana, M. Apniyansah menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh panitia yang sudah menyiapkan acara sehingga acara berjalan dengan lancar dan memohon maaf kepada peserta dan tamu undangan apabila selama acara masih terdapat banyak sekali kekurangan. Selain itu Ketua HIQMA, M. Ansorullah, beliau menyampaikan bahwa wisuda tahfiz harus terus dilaksanakan kedepannya sebagai bentuk cerminan HIQMA dalam melestarikan Al-Qur’an dan memuliakan para penghafalnya khususnya dilingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ustadz Prof. Dr. H. Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag., S.H., M.H., M.A. turut mengucapkan selamat bagi para wisudawan atas apa yang telah dicapai. Dalam sambutannya beliau juga berbagi tentang kemuliaan seorang penghafal Al-Qur’an, yang dalam agama Islam juga sudah diterangkan. Apabila ada seorang anak yang berusaha untuk menghafalkan Al-Qur’an, kelak orang tuanya akan diberikan mahkota akhirat. Bukan soal berapa banyak jumlah hafalan, tapi berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk bersama Al-Qur’an. Beliau juga berharap penyelenggaraan Wisuda Tahfiz ini dapat berkembang menjadi jauh lebih baik lagi kedepannya dan terus dilaksanakan di HIQMA sebagai ikon keagaamaan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selanjutnya, sekapur sirih oleh pendiri HIQMA, Drs. K.H. Syarifuddin Muhammad, M.M. Beliau menyampaikan motivasi untuk mengahafalkan Al-Qur’an. Tentu saja terdapat banyak hambatan saat menghafalnya, untuk itu perlu banyak murajaah agar bacaannya tidak hilang. Lalu Ustadz Syarifuddin turut menyampaikan apresiasinya karena hingga saat ini HIQMA masih terus berjalan dengan baik. Banyak kompetisi yang baru-baru ini berhasil dijuarai, ini membuktikan bahwa kualitas HIQMA memang tidak diragukan. Demikian penyampaian dari Ustadz Tholabi dan Ustadz Syarifuddin.
Beralih ke acara inti, yakni seminar kealquranan bersama moderator Abang M. Khoirul Habibi, S.Ag. Penyampaian materi oleh Ustadz H. Ahmad Zaini, S.Th.I. Ustadz Zaini menyampaikan tentang perjuangan seorang yang menghafal Al-Qur’an. Menurutnya, lingkungan yang baik tentu saja dapat berpengaruh terhadap kenyaman dalam menghafal. Untuk itu carilah teman-teman yang bisa memberikan aura positif sebagai penyemangat dalam menghafal.
“Kalau ada teman bisa saling bantu untuk melihat bacaan yang sudah dihafal. Seorang penghafal Al-Qur’an adalah seorang penuntut ilmu. Jadi niatkanlah menghafal Al-Qur’an dengan thalabul ‘ilmi. Tujuannya adalah sebagaimana mencari ridho Allah SWT”.
Ustadz H. Ahmad Zaini, S.Th.I. dalam pemaparannya saat Talkshow kealquranan.
Terdapat pertanyaan dalamsesi talkshow, pertama adalah mengenai metode apa saja yang perlu dilakukan untuk menjaga hafalan. Ustadz Zaini memberikan metode pertama, yaitu menyempatkan waktu untuk murajaah. Setelah berwudhu langsung mengulang hafalan, dan dianjurkan untuk tidak langsung melakukan kegiatan lain selain mengulang bacaan. Beliau juga menyampaikan bahwa waktu yang baik untuk menghafal adalah pada waktu setelah sholat zuhur dan setelah sholat tahajud. Tolok ukur keberhasilan dalam menghafal Al-Qur’an adalah apabila seorang penghafal Al-Qur’an selalu membaca hafalannya pada saat sholat. Maka menurutnya, mengulang ayat yang dihafal melalui bacaan sholat, adalah metode murajaah terbaik bagi seorang penghafal.