Skip to main content

Oleh : Ahmad Nadzif

Pendahuluan

Media massa memiliki peran penting dalam menyediakan informasi, hiburan, dan pemahaman kepada masyarakat. Namun, dalam era digital yang gejolak, kualitas produk media massa telah menjadi perhatian karena kualitasnya yang semakin menurun. Pakar Komunikasi Universitas Indonesia Effendi Gazali menilai kualitas berita di media masa menurun karena kurang akurasi. “Akurasi menjadi persoalan serius karena sulit bicara kebebasan pers kalau akurasi tidak jalan,” kata Effendi, dalam diskusi Kebebasan Pers dan Implikasinya di Hotel Sahid Jakarta. Dia menduga penurunan akurasi terjadi karena wartawan tidak dibekali pendidikan jurnalistik yang memadai. Menurutnya, untuk menjadi wartawan yang profesional dibutuhkan pelatihan dan peningkatan kemampuan melalui pendidikan yang baik.

Kualitas produk media massa secara langsung mempengaruhi pengaruh dan dampak yang dimilikinya terhadap masyarakat. Beberapa alasan mengapa menjaga kualitas produk media massa sangat penting. Pertama, Kredibilitas dan Kepercayaan Publik. Kualitas produk media massa yang baik sangat penting untuk mempertahankan kredibilitas dan kepercayaan publik. Masyarakat membutuhkan sumber informasi yang dapat diandalkan dan dapat dipercaya untuk membentuk pandangan dan pengambilan keputusan mereka. Kedua, Meningkatkan Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat. Melalui konten yang informatif dan mendidik, media massa dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat. Dengan menyediakan informasi yang berkualitas, media massa dapat membantu masyarakat memahami isu-isu penting, menginspirasi perubahan positif, dan memotivasi partisipasi aktif dalam masyarakat.

Dalam era digital yang semakin kompleks ini, menjaga kualitas produk media massa menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Melalui keberhasilan dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang, media massa dapat terus meningkatkan kualitas produk mereka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam dan memberikan kontribusi positif dalam pembentukan masyarakat yang lebih baik. Dalam tulisan ini, kita akan membahas tantangan dan peluang dalam meningkatkan kualitas produk media massa saat ini.

Pembahasan

Tantangan dalam Kualitas Produk Media Massa:

  1. Informasi yang Tidak Terpercaya

Salah satu tantangan utama dalam kualitas produk media massa saat ini adalah penyebaran informasi yang tidak terpercaya. Dengan mudahnya akses ke platform digital dan munculnya berbagai sumber informasi, seringkali sulit bagi masyarakat untuk membedakan informasi yang benar dan yang salah. Berita palsu, bias, dan sensasionalisme dapat merusak integritas media massa dan mempengaruhi kepercayaan publik.

Saat ini jumlah pengguna internet atau media sosial terus bertambah seiring waktu. Bahkan, Kementerian Komunikasi dan Informasi mencatat jumlah pengguna di Indonesia telah mencapai sekitar 132,7 juta orang. Era internet mampu menghadirkan berbagai kemudahan yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi maupun pemanfaatan untuk kepentingan sosial ekonomi. Namun, lanjutnya, dampak lain kehadiran internet membuka ruang lebar bagi kehadiran informasi atau berita-berita bohong tentang suatu peristiwa yang meresahkan publik.

Data Kemenkominfo menyebutkan bahwa ada sekitar 800.000 situs di Indonesia yang telah terindikasi sebagai penyebar informasi palsuIa menyebut internet telah salah dimanfaatkan oknum tertentu untuk keuntungan pribadi dan kelompoknya dengan cara menyebarkan konten-konten negatif yang menimbulkan keresahan dan saling mencurigai di masyarakat.

  1. Penurunan Etika Jurnalistik

Praktik jurnalistik yang etis merupakan landasan kualitas produk media massa yang baik. Namun, dalam upaya bersaing dalam industri yang semakin kompetitif, beberapa media massa mungkin mengabaikan prinsip-prinsip etika jurnalistik. Sensasionalisme, clickbait, dan kurangnya verifikasi fakta dapat mengurangi kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap produk media massa.

Clickbait merupakan istilah yang digunakan pada judul berita untuk menggoda pembacanya. Biasanya menggunakan pilihan diksi yang provokatif sehingga dapat menarik perhatian warganet. Tujuan fenomena clickbait hanya satu yaitu agar dapat menarik pembaca atau warganet masuk kedalam situsweb dan mendulang apa yang disebut sebagai page view atau jumlah klik yang masuk.

Dalam menyikapi fenomena tersebut, tentu seorang wartawan harus tetap memiliki komitmen terhadap disiplin verifikasi dan proses verifikasi terhadap berita atau informasi yang diproduksi. Dalam kode etik jurnalistik (KEJ) seperti yang diamanatkan oleh Undang-undang Pers No.40 tahun 1999 Pasal 7 Ayat 2, para wartawan harus senantiasa menjaga independensi, bekerja dengan menggunakan standar profesionalisme yang berlaku, menyajikan informasi yang berimbang, melayani hak masyarakat untuk mengerti (right to know)

  1. Pengaruh Komersialisasi

Komersialisasi media massa dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Ketika keuntungan finansial menjadi fokus utama, terkadang kualitas dan keberagaman konten menjadi terabaikan. Prioritas pada popularitas dan angka penjualan dapat mengakibatkan penurunan kualitas jurnalisme yang mendalam dan berimbang.

Dalam upaya untuk menarik perhatian dan meningkatkan pendapatan, beberapa media massa mungkin mengorbankan kualitas konten. Konten yang lebih dangkal, sensasional, dan kurang bermakna dapat menggantikan konten yang mendalam, informatif, dan berkelas. Hal ini dapat mengurangi keberagaman dalam hal kualitas dan jenis konten yang tersedia bagi masyarakat.

Saat ini bisa kita lihat di TV, program TV dengan rating teratas diduduki oleh Sinetron dengan berbagai judul. Program pendidikan, religi, berita, dan lainnya berada dibawahnya. Hal ini membuktikan bahwa keuntungan finansial menjadi fokus utama bagi pemilik media.

Peluang dalam Meningkatkan Kualitas Produk Media Massa

  1. Memperkuat Etika Jurnalistik

Media massa perlu mengingat kembali prinsip-prinsip etika jurnalistik sebagai pedoman dalam menghasilkan konten yang berkualitas. Pemisahan antara fakta dan opini, verifikasi yang cermat, transparansi, dan akuntabilitas adalah elemen penting dalam mempertahankan kredibilitas media massa.

Seorang jurnalis memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat untuk memberikan informasi yang jujur, seimbang, faktual, dan “objektif” sambil menghindari konflik kepentingan dan mempertimbangkan privasi masyarakat. Jurnalis memiliki kekuatan untuk memengaruhi apa yang diyakini dan seharusnya diyakini oleh masyarakat, sebagai hasilnya memberikan informasi yang objektif yang memungkinkan masyarakat untuk menafsirkan apa yang dikatakan dan dilakukan dengan menggunakan kebijaksanaan mereka sendiri.Konsumen atau publik berhak atas informasi yang benar dan faktual. Tanpa ini profesi jurnalistik tidak akan ada.

  1. Mendorong Partisipasi Publik

Melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan konten dan pengambilan keputusan dapat meningkatkan kualitas produk media massa. Melalui forum diskusi, surat pembaca, dan partisipasi publik lainnya, media massa dapat mendapatkan wawasan yang beragam, menghindari bias, dan menggambarkan kepentingan yang lebih luas.

Selain itu, Media massa dapat mendorong kolaborasi dengan masyarakat dalam proses pengumpulan berita atau pembuatan konten. Contohnya Citizen journalism, di mana masyarakat berperan sebagai reporter atau pengamat, dapat memberikan perspektif yang beragam dan menambah keberagaman berita dan laporan yang disajikan. Lalu digabungkan dengan Platform media sosial dimana Media massa dapat memanfaatkan fitur-fitur seperti polling, komentar, atau hashtag untuk melibatkan masyarakat dalam diskusi dan meminta masukan mereka tentang topik tertentu. Ini juga dapat membantu media massa memperoleh wawasan langsung tentang minat, kebutuhan, dan preferensi audiens mereka.

Dengan mendorong partisipasi publik, media massa dapat memperkaya konten mereka dengan sudut pandang yang beragam, meningkatkan kualitas dan akurasi, serta memperkuat ikatan antara media dan masyarakat. Ini juga dapat membantu mengatasi tantangan dalam representasi dan keberagaman konten yang sering dihadapi oleh media massa.

  1. Peningkatan Literasi Media

Sejak terbukanya kebebasan informasi dan teknologi media, pertumbuhan media massa dan media baru mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berbagai jenis media tersebut telah merambah ke berbagai kalangan dan komunitas di masyarakat, tanpa membedakan strata sosial dan ekonomi. Penggunaan media komunikasi smartphone dan sejenisnya telah bergeser menjadi gaya hidup masyarakat tertentu. Dalam konteks ini dapat dianalogikan bahwa teknologi media telah mengambil bagian dari peran-peran tertentu di masyarakat.

Pada saat yang sama media menanamkan nilai ideologi baru berupa gaya hidup, budaya konsumerime dan model peniruan sikap dan perilaku para artis/actor tertentu yang dipopulerkan media. Maka dari itu sudah waktunya penetrasi media yang semakin gencar dan bebas harus diimbangi dengan literasi media sebagai budaya tangkal atas dampak negative media.

Pendidikan literasi media yang kuat sangat penting untuk masyarakat dalam mengonsumsi konten media massa dengan bijaksana. Memahami cara kerja media, mengidentifikasi berita palsu, dan mengembangkan kemampuan kritis dapat membantu masyarakat memilih dan menghargai konten yang berkualitas.

Kesimpulan

Meningkatkan kualitas produk media massa adalah tantangan yang kompleks namun penting. Dalam menghadapi penyebaran informasi yang tidak terpercaya dan persaingan komersial, media massa perlu kembali mengutamakan integritas, etika jurnalistik, dan kepentingan masyarakat. Dengan melakukan hal ini, media massa dapat membangun kepercayaan publik dan berperan sebagai sumber informasi yang terpercaya dan bertanggung jawab.

Referensi

Abdullah, Aceng, Lilis Puspitasari. 2018. Media Televisi Di Era Internet. ProTVF Vol. 2. No. 1.

Emilsyah Nur. 2019. Peran Media Massa Dalam Menghadapi Serbuan Media Online. Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa. Kominfo Makassar.

Hadi, Ido Prijana, Megawati, Inri Inggrit. 2021. Komunikasi Massa. Jawa Timur: CV. Penerbit Qiara Media.

Harbowo, Nikolaus, dkk. 2022. Konten Berkualitas, Daya Hidup Media Massa.

Umi Khumairoh. 2021. Dampak Konglomerasi Media Terhadap Industri Media Massa dan Demokrasi Ekonomi Politik di Era Konvergensi Media. Jurnal Pemikiran dan Riset Sosiologi 2.

https://www.kominfo.go.id/content/detail/12008/ada-800000-situs-penyebar-hoax-di-indonesia/0/sorotan_media

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/20/survei-riset-kic-masih-ada-119-publik-yang-menyebarkan-berita-bohong

https://tekno.republika.co.id/berita/rshkee478/tantangan-media-massa-pada-era-digital-perlukah-mengikuti-media-sosial

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.