Hidup adalah perjalanan yang penuh dinamika, sering kali diwarnai oleh rasa lelah, ujian, dan kebingungan dalam mengatur keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan akhirat.
Di zaman sekarang, pemuda memiliki peran strategis sebagai generasi yang mampu menjadi agen perubahan, menginspirasi lingkungan dengan semangat positif, dan menjaga nilai-nilai keimanan di tengah arus modernisasi.
Namun, dalam konteks ini, futur (penurunan semangat dalam beribadah) menjadi salah satu tantangan yang perlu diatasi dengan langkah-langkah strategis dan spiritual.
Futur dapat terjadi karena berbagai alasan, namun dampaknya hampir selalu sama: produktivitas amal saleh menurun.
Dunia adalah lawan akhirat. Ketika perhatian kita terlalu banyak tertuju pada dunia, porsi akhirat akan tergeser.
Penyebab Utama Futur
1. Kesibukan Dunia yang Berlebihan
Kesibukan dunia yang berlebihan sering kali membuat seseorang mengabaikan atau menunda ibadah, sehingga akhirnya menjadi futur.
Solusi untuk mengatasi hal ini, dapat dengan melakukan menjadikan aktivitas dunia bernilai akhirat.
Contohnya, minum dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim menjadikannya bagian dari ibadah.
Atau pastikan bahwa pekerjaan atau aktivitas tidak mengorbankan kewajiban kepada Allah.
2. Ketidakseimbangan Hidup
Ketika kebutuhan spiritual tidak terpenuhi, jiwa akan merasa kosong dan gelisah.
Misalnya, seseorang yang fokus pada pekerjaan tanpa memberikan asupan iman melalui salat, zikir, atau kajian ilmu akan merasa lelah dan tidak tenang.
Solusi yang dapat dilakukan adalan memberikan asupan rohani secara rutin. Ibadah, doa, dan muhasabah adalah makanan jiwa yang tidak boleh diabaikan.
Selain itu jaga keseimbangan antara dunia dan akhirat. Allah telah menetapkan rezeki bagi setiap hamba, dan tugas kita adalah berusaha sesuai tuntunan-Nya tanpa melupakan tujuan akhir hidup.
Prinsip-Prinsip Penting dalam Mengatasi Futur
1. Pahami Konsep Rezeki
Allah adalah pemilik rezeki. Segala sesuatu yang kita miliki berasal dari-Nya. Maka, fokuslah pada usaha yang halal dan bernilai ibadah.
Jangan sampai mengejar dunia secara berlebihan hingga melupakan akhirat.
2. Kembalikan Fokus kepada Tujuan Akhir
Dunia adalah tempat sementara. Kehidupan yang kekal ada di akhirat. Orang yang cerdas adalah orang yang mempersiapkan bekal untuk akhiratnya.
Maka, setiap aktivitas di dunia harus diarahkan untuk mengumpulkan bekal akhirat.
3. Tingkatkan Ilmu untuk Menguatkan Amal
Amal yang baik didasarkan pada ilmu. Dengan ilmu, seseorang dapat memahami cara beribadah dengan benar dan melakukannya secara konsisten.
Semakin tinggi ilmu seseorang, semakin ringan baginya untuk beramal.
4. Kembangkan Sikap Qana’ah
Qana’ah adalah merasa cukup dengan apa yang Allah berikan. Jangan terjebak dalam keinginan duniawi yang tidak pernah berujung.
Sebaliknya, syukuri setiap nikmat yang diberikan Allah. Ini akan memberikan ketenangan hati dan menjauhkan kita dari rasa futur.
Hidup yang seimbang dimulai dengan memahami qanaah dan menjauhi futur.
Dengan zikrullah, meningkatkan ibadah, dan menjaga lingkungan yang positif, seseorang dapat kembali menemukan semangat dalam beribadah.
Ingatlah, Allah Maha Pengasih dan selalu membuka pintu rahmat-Nya bagi hamba yang ingin berubah dan mendekat kepada-Nya.
Jangan biarkan penurunan semangat menjadi penghalang untuk terus melangkah.
Bangkitlah, karena setiap usaha untuk mendekat kepada Allah adalah langkah kecil menuju keberkahan besar.
Ingatlah, perjalanan ini bukan tentang siapa yang paling cepat, tetapi siapa yang paling teguh hingga akhir.
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang istiqamah dan senantiasa mendapatkan penjagaan-Nya. Aamiin. ***
Daftar Pustaka
Cara Mengatasi Futur, Lemah Iman – Ustadz Adi Hidayat. YouTube Video, 27:36. 27 Januari 2023. https://youtu.be/ihI_qkWdwG4?si=8rVx3X7iyPGLs_JM