Dalam rangka pelaksanaan program pendidikan keorganisasian, kali ini Himpunan Qari dan Qariah Mahasiswa (HIQMA) Pementasan Seni Islami menyelenggarakan sebuah acara yang spektakuler pada hari Jumat, 12 Januari 2024. Panitia Pementasan Seni Islami (PSI) kali ini mengusung tema “Merajut Keharmonisan dengan Meresapi Seni Islami dalam rangka Meraih Ridho Ilahi” dengan nama acara MUMTAZ (Merealisasikan Ukhuwah dalam Menjalin Tali Persaudaraan Antar Gen Z) yang dilaksanakan di Kampus 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tepatnya di Aula Student Center. Adapun jargon acara spektakuler tersebut adalah “Take a Chance, Make a Change!”. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota, pengurus, dan alumni HIQMA serta Ustazah Dr. Hj. Wiwi Siti Saharah, M.Ag. dan Ustaz Dr. Hasani Said, S.Th.I, M.A. selaku Pembina HIQMA. Adapun pada kesempatan ini Wakil Rektor 1 Bidang Akademik (sekaligus Pembina HIQMA) yakni Prof. Dr. H. Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag, S.H., M.H., M.A. diwakili oleh Ustadz Afud Mahfudin, S.Sos.I.
Acara PSI kali ini terbagi menjadi dua sesi, yakni sesi formal dan nonformal. Sesi formal dimulai pukul 15.30 WIB s.d. 17.20 WIB dengan dipandu oleh Egidia Indah Lestari sebagai Master of Ceremony (MC). Dalam sesi sambutan, Riyan Hidayat selaku ketua pelaksana mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen baik panitia, alumni, dan donator yang sudah membantu terlaksananya acara PSI. “Terlaksananya acara Pentas Seni Islami ini merupakan salah satu bentuk atau wadah kita sebagai Gen Z dalam menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman.”, jelasnya. Ia juga menyebut acara ini menampilkan beberapa seni Islami yang terdapat di Himpunan Qari dan Qariah Mahasiswa (HIQMA) yang memiliki banyak divisi. Ia berharap dengan adanya acara ini semua pemuda di Indonesia khususnya seluruh mahasiswa /i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bisa menjunjung tinggi nilai keislaman.
Kemudian, Robbi Wildanul Ula selaku Ketua HIQMA Masa Bakti Tahun 2024 menitipkan salam dari para alumni yang belum hadir dan memberikan semangat serta terima kasih untuk adik-adiknya dalam melaksanakan suatu kegiatan. “Kalian yang berkecimpung dalam panitia hari ini memiliki nilai lebih daripada teman-teman yang tidak ikut dalam kepanitiaan hari ini, mulai dari nilai memikirkan konsep, memikirkan pencarian dana mungkin, (dan lain-lain),” ujarnya. Ia juga mengingatkan bahwa waktu masih panjang sampai nantinya mereka (yang hadir) menjadi alumni.
Acara dilanjutkan dengan sesi nonformal yang dipandu oleh Master of Ceremony (MC) yaitu Ahmad Muiz dan Shifa Isyalini Sukino. Acara nonformal ini diisi dengan penampilan seluruh kesenian islami yang telah diajarkan di Himpunan Qari dan Qariah Mahasiswa (HIQMA). Sesi ini diawali dengan penampilan hadrah yang membawakan beberapa lagu shalawat pilihan untuk mengisi waktu. Tiga vokalisnya mampu melantunkan lagu demi lagu dengan variasi pitch suara dan pemain perkusi mampu menyelaraskannya dengan baik. Kemudian dilanjutkan dengan suguhan penampilan gambus dari alumni HIQMA yang membawakan beberapa nasyid/ shalawat dengan diiringi permainan gambus dan kibor. Bahkan sejumlah hadirin sempat berebut giliran untuk ikut menjadi vokalis. Lalu acara dijeda dari pukul 18.00 WIB s.d. 18.30 WIB untuk pelaksanaan ibadah salat Magrib.
Selanjutnya ada penampilan Syarhil Quran yang mengangkat tema isu-isu demoralisasi dan permasalahan akhlak yang sedang melanda negeri. Judul syarahan mereka adalah “Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran, menuju Indonesia yang Berkarakter Mulia”. Materi diawali dengan persoalan kebangsaan berupa degradasi moral yang didukung dengan fakta berupa hasil survei tentang isu moralitas yang berkaitan dengan generasi muda. Penampilan Tim Syarhil Quran yang begitu kompak dan lantang pun seakan memberikan peringatan kepada hadirin tentang bahayanya sikap sombong. “Keangkuhan dan kesombongan adalah awal dari rusaknya moral dan karakter seseorang!”, tegas salah satu pensyarah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Tim Syarhil Quran mengajak hadirin untuk membekali diri agar terwujud generasi yang tangguh dan gagah serta berkarakter hasanah dan meneladani sosok Luqman sebagai pemimpin keluarga sekaligus guru bagi anaknya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan penampilan utama berupa drama yang bertajuk “Gen Z Sebagai Penerus Bangsa”. Drama ini dibintangi oleh talent (pemeran) dari Divisi Tahfiz ditambah dengan beberapa orang tambahan dari antardivisi. Drama tersebut menceritakan tentang kisah anak piatu dan temannya yang awalnya sangat membenci aktivitas rohani seperti bershalawat dan salat. Bahkan mereka mengusir teman-teman yang sedang berlatih shalawat. Tabiat mereka semakin menjadi tatkala si anak tidak mengindahkan perintah bapaknya untuk menunaikan salat dan lebih asyik membuat konten bersama teman “sefrekuensinya” itu. Akan tetapi semuanya berubah saat si anak menonton sebuah video ceramah agama yang mengingatkan Maha Pengampunnya Allah sekalipun hamba-Nya durhaka terhadap orang tuanya. Keadaan semakin tragis dengan kepergian bapak dari si anak yang meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan. Singkat cerita si anak berkomitmen menghafal Al-Qur’an hingga akhirnya meraih predikat “Mumtaz” dalam Wisuda Tahfiz. Alur cerita diakhiri dengan adanya puisi dari narator.
Selanjutnya ada “kejutan” berupa penampilan kolaborasi antara Divisi Shalawat, Hadroh, Marawis, dan Qasidah. Penampilan ini diawali dengan monolog yang mengingatkan hadirin untuk mulai merealisasikan ukhuwah dan berpegang teguh kepada Al-Qur’an agar pemuda tidak menjadi generasi yang kosong dan hampir mati. Lalu suguhan shalawat dibuka dengan “suluk” dari salah satu vokalis. Pada saat lagu utama dimainkan, pemain marawis, hadroh, dan qasidah menyelaraskan senandung secara bergiliran sesuai teknik masing-masing. Penampilan shalawat yang membawakan lagu religi yang hits tersebut semakin meriah dengan adanya aransemen musik penutup yang disambut dengan sorak sorai dari hadirin yang menyaksikannya.
Acara ditutup dengan penampilan Tim Gambus El-Hiqma. Pementasan Seni Islami (PSI) 2024 berakhir dengan kemeriahan dan kebahagiaan, yang kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama dari seluruh panitia dan seluruh keluarga besar Himpunan Qari dan Qariah Mahasiswa (HIQMA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kerennn bangettt🙌🏻🤩🔥
Sukses terus HIQMA UIN Jakarta🙌🏻🤗
Aamiin! Terimakasih Riyan
MaasyaaAllah