Kegiatan di hari keempat berlangsung pada Sabtu, 23 November 2024. Pagi harinya pada pukul 06.00 WIB dimulai dengan mengunjungi pusat oleh-oleh yang berada di kota Malang yakni “Royal Ole-ole” untuk berburu cenderamata khas kota Malang. Seusai puas berburu cenderamata khas kota Malang, rombongan melanjutkan trip dengan mengunjungi salah satu destinasi yang berada di kota wisata itu, yakni “Flora Santerra de Laponte” . Para peserta SAFLAH tampak sangat antusias dan penuh kebahagiaan saat mengunjungi destinasi wisata Flora Santerra yang memukau. Keindahan taman yang dipenuhi aneka bunga warna-warni dan tanaman eksotis menciptakan suasana yang memanjakan mata dan menenangkan hati. Setiap sudut Santera menjadi tempat sempurna untuk mengabadikan momen, sementara aroma segar dari flora yang bermekaran menambah kesan magis pada pengalaman mereka. Keceriaan terpancar dari senyuman peserta yang tak henti-hentinya mengagumi keindahan alam yang tersaji di hadapan mereka. Kunjungan ini menjadi momen yang tak terlupakan bagi seluruh peserta SAFLAH.
Setelah menikmati rasa takjub akan keindahan Flora Santera dengan segala pesonanya, para peserta melanjutkan perjalanan mereka menuju Universitas Brawijaya. Dengan semangat yang masih terasa hangat setelah menjelajahi taman yang penuh warna, mereka bersiap untuk melangkah ke destinasi berikutnya yaitu Universitas Brawijaya, sebagai pusat ilmu pengetahuan dan budaya, menjadi tujuan yang dinanti-nantikan untuk untuk melakukan study comparative.
Rombongan tiba di Universitas Brawijaya tepat pukul 15.00 WIB, disambut dengan suasana kampus yang hangat dan penuh semangat. Setelah menempuh perjalanan, mereka bersiap untuk mengikuti agenda yang telah dinanti-nantikan: studi banding dengan UKM Seni Religi Universitas Brawijaya. Dengan penuh antusiasme, para peserta mempersiapkan diri untuk berbagi pengalaman, memperluas wawasan, dan menjalin hubungan baru dalam semangat seni dan religi yang menginspirasi.
M. Dzikra Rantona -UKM HIQMA- dan Maulidatul Reva Dini -UKM Seni Religi- sebagai Master of Ceremony dalam kesempatan kali ini, membuka dengan senyuman tulus dan suara yang penuh energi. Kemudian, acara dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibawakan oleh Meutya Zein Ummul Khafidza dan saritilawah Shafira Mufiza dengan penuh ketenangan, membacakan ayat-ayat suci yang menggema indah di ruangan. Momen ini menjadi pengingat akan kebesaran Ilahi, sekaligus memberikan keberkahan bagi keseluruhan acara. Setelah itu dilanjut dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dengan penuh khidmat, kemudian disambung dengan sambutan dari ketua pelaksana SAFLAH 2024 serta masing-masing ketua umum. Dalam sambutannya Wildan Miftahudin menegaskan pentingnya menjaga silaturrahmi serta ia juga menyampaikan bahwa jadikanlah silaturami sebagai investasi. Begitupun Robi Wildanul Ula yang mengatakan hal serupa, ia juga berharap semoga hasil dari SAFLAH ini bisa melahirkan divisi baru di HIQMA yaitu kaligrafi. Selain itu, Muhammad Shofiyullah –Ketua Umum UKM Seni Religi-. Sambutan terakhir disampaikan oleh Dewan Pertimbangan Organisasi HIQMA UIN Jakarta yang dalam kesempatan kali ini diwakili oleh Abang Abdul Hakim, S. Pd. Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Bang Hakim ini juga mengafirmasi tentang keutamaan dari silaturahmi, ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi di era modern ini.
Selanjutnya, ada berbagai penampilan yang menakjubkan dari kedua UKM. Penampilan yang pertama ialah sholawat dari El HIQMA voice yang membawakan shalawat berjudul “Rohmatul lil ‘alamin” dengan sangat syahdu dan penuh keindahan, memancarkan nuansa menenangkan hati.
Rangkaian acara berikutnya diisi oleh penampilan puisi berantai yang begitu memukau dengan membawakan tema keluh kesah si gadis galau, mahasiswa teladan dan gadis hits. Setiap baitnya mengalir dengan keindahan kata-kata, menghadirkan harmoni dan emosi yang mampu menggugah hati setiap pendengar. Penampilan ini menjadi salah satu momen istimewa yang menambah kesan mendalam pada keseluruhan acara.
Setelah penampilan puisi yang begitu emosional, hadirin disuguhkan dengan penampilan debat bahasa Arab oleh UKM Seni Religi. Mosi yang dibawakan ialah tentang “ siapakah yang berhak atas pendidikan seksual? Guru atau orangtua?”. Perdebatan berlangsung dengan intensitas tinggi, menghadirkan argumen-argumen tajam yang memikat perhatian penonton. Kelompok yang pro setuju orangtua yang lebih berhak, sebab pada dasarnya anak lebih terbuka ke orang tua, jadi meskipun tidak berpendidikan tinggi lebih baik pengajaran semacam itu diberikan oleh antar keluarga saja. Sementara itu, kelompok kontra tidak setuju karena kebanyakan jenjang/riwayat pendidikan orang tua rendah dari yang seharusnya. Suasana menjadi semakin memanas dan menegangkan, menciptakan dinamika yang penuh semangat.
Seusai disuguhkan dengan beberapa penampilan yang memukau, kali ini para hadirin menyimak pemaparan program kerja dari masing-masing UKM. Sesi ini diawali dengan pemaparan program kerja dari UKM HIQMA. Dengan penuh keyakinan, ketua umum HIQMA beserta wakilnya menyampaikan berbagai rencana yang begitu inspiratif dan sarat manfaat, mencerminkan komitmen tinggi terhadap pengembangan kegiatan mereka. Setelah itu, giliran UKM Seni Religi mengambil alih, ketua umum Seni Religi didampingi juga dengan wakilnya mulai memperkenalkan program kerja mereka yang tak kalah menarik. Dengan ide-ide kreatif dan inovatif, UKM Seni Religi berhasil menghadirkan visi yang memikat, menjadikan presentasi ini penuh warna dan kaya akan nilai.
Rangkaian acara berikutnya, disambung dengan penampilan yang tak kalah keren dan menarik, yaitu kolaborasi hadroh HIQMA dengan Seni Religi. Para hadirin dibuat terpesona dan hanyut dalam keindahan lantunan hadroh berpadu dengan sholawat indah yang ditujukan untuk Baginda Nabi Muhammad SAW. Irama yang syahdu dan penuh kekhidmatan menyelimuti suasana, menggugah hati setiap orang yang hadir. Setiap nada dan bait sholawat seolah membawa ketenangan jiwa, menghadirkan rasa cinta dan kerinduan mendalam kepada Rasulullah SAW. Setelah penampilan hadroh yang menenagkan jiwa, acara dihentikan sejenak untuk menunaikan ibadah salat Maghrib berjma’ah, lalu disambung dengan agenda makan malam bersama.
Kemudian acara dilanjutkan dengan agenda Focus Grup Discussion antar masing-masing divisi. Pada agenda ini, seluruh hadirin menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi. Mereka dengan penuh semangat saling bertukar pandangan, pengalaman, serta wawasan, menciptakan suasana diskusi yang interaktif. Setiap peserta memberikan masukan dan ide yang sangat cerdas dan konstruktif. Selain mempererat hubungan, interaksi ini juga membuka berbagai perspektif baru yang bermanfaat bagi semua.
Sebelum rangkaian acara tersebut ditutup dengan doa, tak lupa dari masing-masing UKM memberikan cenderamata. Tidak hanya sebagai simbol kenangan, melainkan cenderamata tersebut juga memberikan simbol ukhuwah (persaudaraan) antara HIQMA UIN Jakarta dengan Seni Religi Universitas Brawijaya, Malang.
Untuk memberkahi acara, tak lupa ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin langsung oleh Dzakwan Ramadhan. Seluruh hadirin dengan khusyu’ dan khidmat menengadahkan tangan dan bermunajat kepada Allah SWT. Dengan sikap tenang dan penuh makna, Master of Ceremony menutup rangkaian kegiatan. Meninggalkan suasana yang penuh rasa syukur dan bahagia atas kesuksesan acara tersebut.