Safari Haflah HIQMA 2019
Rangkaian kegiatan Safari Haflah hari ke-2 berlangsung pada tanggal 22 November 2018, yang mengunjungi desrinasi berikutnya yakni STAISPA (Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran) Yogyakarta. Acara dibuka oleh Master of Ceremony pada pukul 08.30 WIB.
Agenda Saflah diawali dengan pembacaan surat Al Fatihah. Kemudian agenda selanjutnya yakni pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dilantunkan oleh Firman Al Amin. Agenda selanjutnya adalah sambutan-sambutan dari Irfanuddin selaku Ketua UKM PSQ Al Mufid STAI Sunan Pandanaran; Ahmad Rifai selaku Ketua UKM HIQMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Masa Bakti Tahun 2019; Ustadz Muhammad Nakhrowi, SE. selaku Pembina UKM PSQ Al-Mufid.
Dalam sambutannya, Pembina UKM PSQ Al-Mufid menjelaskan sedikit profil dan sejarah PSQ Al-Mufid. Mulai didirikannya yaitu pada tahun 2017, kemudian menjelaskan kegiatan UKM PSQ Al-Mufid yang terdiri dari 3 divisi yaitu, Hadrah, Tilawah dan Kaligrafi.
Rangkaian acara selanjutnya yaitu penampilan shalawat HIQMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian dilanjut dengan penampilan tim Hadrah HIQMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Memasuki acara inti yakni Pemaparan Materi Metode Tahfidz untuk Mahasiswa yang disampaikan langsung oleh Ketua Bidang Administrasi STAI Sunan Pandanaran yakni KH. Jazilu Sakho P.hd, dan di moderatori oleh Ketua HIQMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada seminar metode tahfidz ini, beliau menyampaikan bahwa menghafal alquran sangatlah mudah, namun seringkali mudah lupa jika tidak sering muraja’ah. Kemudian metode yang disampaikan terkait cara mudah hafal alquran itu tidak dihafal, melainkan sering dibaca berulang-ulang, agar selalu ingat ayat-ayat alquran. Tradisi yang diterapkan di STAI Sunan Pandanaran agar bisa mengontrol hafalannya yaitu ada pelajaran khusus tahfidz. Kemudian tradisi lainnya setiap subuh wajib setor hafalan, lalu setiap maghrib mengulang atau muraja’ah atas hafalan yang telah disetorkan ketika subuh.
STAISPA sebagai lembaga pendidikan tahfidz, menetapkan target bagi mahasiswanya setiap semester hafal 4 Juz. Kunci utamanya jika ingin cepat dalam menghafal yaitu ngaderes atau muraja’ah, hal demikian menjadi mekanisme dalam sistem menghafal alquran.
Selanjutnya Ustadz Nakhrowi menyampaikan sedikit pengalamannya terkait giat-giat dalam menghafal alquran, beliau menyampaikan harus selalu istiqamah dan selalu muraja’ah terhadap hafalan kita. Metode intinya yaitu istiqamah, dan mengikuti metode dari pesantren satu semester hafal 4 juz.
Acara dilanjut dengan sesi tanya jawab yang disampaikan oleh saudara M. Ikmalul Kholis dan saudari Rohmatul Umi kepada narasumber seminar. Kemudian doa penutup yang dipimpin langsung oleh KH. Jazilu Sakho, P.hd.