Pembukaan FSIN 2018 secara simbolis oleh Dr. Muchlis Hanafi, MA. (Ketua LAZNAH Pentashihan Alquran dan mewakili Kementrian Agama Republiik Indonesia)[/caption] HIQMA – Sebagai bangsa yang besar dengan beragam agama dan kepercayaan yang berbeda, sudah dapat dipastikan konflik dapat muncul. Sejatinya, perbedaan merupakan hal yang bisa menyatukan jika para individu dan kelompok menjunjung tinggi rasa toleransi. Sejatinya, semua konflik perbedaan akan lah padam jika masyarakat menginginkan untuk berdamai. Perdamaian merupakan titik sentral pembangunan di negeri ini. Karena dengan perdamaian, negara akan berdaulat dan makmur. Dengan mengangkat tema “Aktualisasi Nilai-Nilai Alquran sebagai Tonggak Perdamaian Islam di Indonesia” , seminar nasional yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Himpunan Qari dan Qariah Mahasiswa (HIQMA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dilaksanakan. Acara yang bertajuk diskusi publik ini merupakan serangkaian acara dari Festival Seni Islami Nasional (FSIN) 2018 HIQMA UIN Jakarta sekaligus Opening Ceremony FSIN 2018. Waktu diselenggarakannya yakni pada Kamis, 1 November 2018 di Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pukul 08.30 s.d. 12.30 WIB. Seminar nasional kali ini kerap menghadirkan Dr. Muchlis Hanafi, MA. (Ketua LAZNAH Pentashihan Alquran), Dr. Kh. Ahsin Sakho M. Asyrofuddin, MA (Rektor IIQ Jakarta Periode 2005-2014), Ustadz Sofyan Tsaur (Eks. Narapidana Teroris), Ir. H. M. Romahurmuziy, MT (Ketua Dewan Pembina PP. Madani “Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam”), Dr. Faizah Ali Syibromalisi, MA. (Dosen Ahli Tafsir Hadist UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Dr. Hasani Ahmad Said, MA (Pembina HIQMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), dan Ustadz H. Dasrizal M. Nainin, S.S.I, MIS (Qari Internasional). Acara diawali dengan Khataman Alquran oleh para peserta dan panitia, penampilan Kolaborasi HIQMA UIN Jakarta dilanjut dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Ustadz H. Dasrizal M. Nainin, S.S.I, MIS (Qari Internasional). Ayat-ayat yang dibacakan sungguh menggugah hati para pendengarnya. Begitu indah dilantunkan dengan suara khas beliau. Dilanjut dengan sambutan oleh Ketua HIQMA, Saudara Windi Hamdani, Ketua Panitia FSIN 2018, Saudara Muchsin Abdurrahman, Pembina HIQMA, Dr. Hasani Ahmad Said, MA, dan sambutan terakhir oleh Dr. Muchlis Hanafi, MA. (Ketua LAZNAH Pentashihan Alquran dan mewakili Kementrian Agama Republiik Indonesia). Dalam sambutannya, Dr. Muchlis Hanafi, MA mengatakan bahwa “Seni adalah jendela untuk mengetahui keindahan”. Beliau juga mengatakan bahwa amat sangat senang dengan diadakannya Festival Seni Islami Nasional (FSIN) 2018, beliau berharap semoga kedepannya event seperti ini akan diadakan kembali. Sambutan beliau sekaligus membuka secara simbolis event akbar Nasional yang diselenggarakan HIQMA UIN Jakarta, yakni FSIN 2018. Acara yang ditunggu-tunggu oleh hadirin peserta seminar pun tiba. Diskusi publik oleh pemateri-pemateri luar biasa yang telah hadir, yakni pakar Tafsir Alquran dan Hadits. Diskusi publik kali ini dimodetori oleh Dr. Hasani Ahmad Said, MA. Dalam pemaparan materinya, Dr. Kh. Ahsin Sakho M. Asyrofuddin, MA. mengatakan bahwa Agama Islam adalah agama yang membawa keberkahan, perdamaian dan keadilan dalam rangka menyongsong generasi milenial yang akan datang menjadi negara yang maju. Perdamaian itu titik sentral untuk menuju kepada pembangunan bangsa dan negara, tujuannya tentu agar negara dapat menciptakan negara yang aman, berdaulat, dan penuh dengan kemakmuran. Hal ini mengantarkan kepada predikat yang telah Allah firmankan dalam Alquran pada Surat Saba’ ayat 15, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur. Kelak negeri yang seperti inilah yang kemudian akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Dr. Faizah Ali Syibromalisi, MA. (Dosen Ahli Tafsir Hadist UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) menjadi pembicara terakhir dalam diskusi publik kali ini. Acara berakhir pada pukul 12.30 WIB ditutup oleh Master Of Ceremony yang dipandu oleh Saudari Ummi Mukarromah dan Saudara Lukman Mahran. Oleh : Fatimah]]>