Festival Seni Islami Nasional (FSIN) 2018
Memasuki awal tahun 2018, HIQMA UIN Jakarta mulai disibukkan dengan beberapa kegiatan, salah satunya adalah Rapat Kerja Pengurus HIQMA UIN Jakarta. Rapat Kerja (RAKER) diadakan dengan tujuan untuk mengetahui dan mengesahkan program kerja pengurus departemen, divisi, serta BPH HIQMA UIN Jakarta. Pada kegiatan tersebut dijelaskan secara gamblang apa saja yang menjad program kerja pengurus HIQMA UIN Jakarta selama menjabat menjadi pengurus di tahun 2018. Berbagai masukan dan pertimbangan dari peserta rapat yang pada saat itu dihadiri pengurus dan alumni HIQMA kerap dilakukan, mereka saling beradu pendapat tentang program kerja yang dipresentasikan pengurus HIQMA. Dimulai dari pemaparan program kerja dari departemen Rumah Tangga (RT) hingga Departemen Project Ofiicer yang pada saat itu sedang mempresentasikan acara besar HIQMA, yakni Festival Seni Islami Nasional (FSIN) 2018 yang akan dilaksanakan pada Oktober 2018 mendatang. Festival Seni Islami Nasional (FSIN) 2018 adalah acara rutin HIQMA yang diadakan setiap 3 tahun sekali. Jikalau dilihat sepintas nama acaranya, yang terbayang di pikiran kita tentang acara ini adalah akan dipenuhi oleh perlombaan-perlombaan seputar seni membaca Alquran dan Seni Islami. Ternyata tidak hanya itu, Festival Seni islami Nasional (FSIN) 2018 juga terdiri dari beberapa rangkain acara lain, yakni Bakti Sosial, Khataman Alquran, Diskusi Publik, dan Malam Puncak Milad HIQMA Ke- 30 tahun. A. BAKTI SOSIAL Bakti Sosial atau lebih dikenal dengan baksos ini merupakan suatu kegiatan wujud dari kepedulian atau rasa kemanusiaan terhadap sesama manusia. Di mana dengan adanya kegatan ini,kita dapat merekatkan rasa kekerabatan kita terhadap orang lain. Bakti sosial merupakan salah satu rangkaian acara dari Festival Seni Islami Nasional (FSIN) 2018 yang akan dilaksanakan pada 28 Oktober 2018. Bakti sosial akan dilaksanakan di suatu Yayasan bernama Ar-Rayan yang bertempat di Parung, Bogor dengan alasan bahwa tempat ini kurang terjamah oleh masyarakat . Tujuan dilaksanakannya bakti sosial ini adalah untuk berbagi dan dengan pelatihan dapat menyibukkan diri ke hal yang lebih positif. Pada kegiatan bakti sosial ini terdapat dua bentuk kegiatan, yaitu santunan dan pelatihan. Santunan ini akan diberikan kepada 20 orang anak yatim di Yayasan tersebut pada tanggal 28 Oktober 2018 sedangkan pelatihan berupa pelatihan tahsin dan hadroh yang akan yang diberikan seminggu satu kali atau dua kali selama dua bulan yaitu dari tanggal 28 Oktober sampai 28 Desember 2018. Pelatihan tahsin akan dimentori oleh divisi tilawah HIQMA UIN Jakarta sebanyak 2 orang dan pelatihan hadroh akan dilatih oleh divisi hadroh HIQMA UIN Jakarta sebanyak 2 orang. Serangkaian acara yang akan dilaksanakan pada bakti sosial ini adalah pembukaan, pembacaan ayat suci al quran, penampilan-penampilan dari setiap divisi di HIQMA UIN Jakarta yang bertujuan untuk mengenalkan HIQMA UIN Jakarta pada masyarakat., sarasehan yang bertujuan untuk menggali potensi yang ada di Yayasan terebut, santunan, doa dan penutup. Dengan adanya kegiatan bakti sosial ini, diharapkan dapat membuka mata hati masyarakat sekitar bahwa di luar sana masih banyak yang membutuhkan, tidak hanya materi namun wadah untuk menggali potensi diri. Kegiatan Bakti Sosial ini juga akan mengajarkan kita untuk saling peduli terhadap sesama, tolong-menolong,melatih kepekaan kita terhadap masyarakat lingkungan sekitar dan merupakan wujud cinta dan kasih sayang terhadap mereka. B. KHATAMAN ALQURAN Khataman Alquran adalah kegiatan membaca Alquran yang dimulai dari Surah Al- Fatihah hingga surah an-naas (114 surah). Bisa dilakukan secara berurutan, yakni mulai dari juz 1 hingga juz 30, atau dlakukan secara serentak, yakni 30 juz dibagi sesuai jumlah peserta. Untuk mensukseskan kegiatan, penanggung jawab khataman ini telah menyusun modul kajian, membuat daftar penanggung jawab (PJ) untuk memudahkan koordinasi dan juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang bersangkutan. Kegiatan yang akan dilaksanakan selama dua hari, yakni tangga 29 s.d. 30 Oktober 2018 ini akan diadakan di berbagai tempat seperti di rektorat, masjid Student Center, dan di tempat sponsor acara. Kami berharap dengan diadakan di berbagai tempat itu dapat menarik beberapa pihak untuk ikut serta dalam khataman tersebut, dari kalangan Mahasiswa maupun dosen dan pegawain UIN Jakarta. Untuk melancarkan khataman ini, ditunjuklah seseorang untuk menjadi koordinator lapangan yang akan bertanggung jawab di berbagai tempat khataman. Peserta akan diarahkan untuk membaca Alquran dengan juz yang berbeda agar dapat mengkhatamkan 30 juz dalam Alquran. Setelah itu akan ada kajian khusus mengenai Alquran. FSIN yang digelar bersamaan dengan ulang tahun HIQMA ini, bertemakan “Alquran Lumbung Perdamaian”. Mendengar namanya saja sudah diketahui, bahwa UKM ini berlandaskan Alquran, maka agar senantiasa mendapatkan keberkahan Alquran dan kelancaran acara, maka khataman ini menjadi bagian dari rangkaian FSIN 2018. C. OPENING CEREMONY dan DISKUSI PUBLIK Dengan mengusung tema besar “Alquran Lumbung Perdamaian”, event perlombaan berskala nasional atau yang biasa dikenal dengan Festival Sen Islami Nasional (FSIN) 2018 HIQMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan segera tiba. Event yang sangat dinanti oleh mahasiswa pecinta Alquran dan Seni Islami. Tak hanya melibatkan kampus-kampus di daerah Jakarta dan sekitarnya, event ini juga melibatkan universitas di seluruh Indonesia, khalayak umum, dan lain sebagainya. Pembukaan acara akan dilaksanakan pada tanggal 1 November 2018 bertempat di Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Rangkaian acara dimulai dengan pawai yang akan diikuti oleh seluruh kafilah, kemudian di akan di akhiri dengan pembukaan secara simbolis yang dilakukan oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA berupa menghidupkan obor. Setelah itu barulah masuk pada acara inti opening ceremony yang di laksanakan di dalam Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian dilakukan pembukaan secara simbolis kembali dengan membuka tirai pataka berbentuk Alquran dengan maskot FSIN 2018. Setelah selesai, acara dilanjut dengan diskusi publik yang mana sasaran utama diskusi publik ini adalah khalayak umum terutama mahasiswa. Hal yang dibicarakan dalam diskusi publik adalah seputar perdamaian dalam perspektif Alquran, seperti apa perdamaian dalam Alquran dan kemudian dikaitkan dengan konsep jihad. Pada dasarnya, dalam Kitab Suci Alquran ada perintah untuk berjihad fii sabilillah. Pada diskusi publik kali ini akan dibahas secara tuntas bagaimana korelasi antara konsep perdamaian dan jihad fii sabiilillah dalam perspektif Alquran serta seperti apa jihad dalam Islam yang nantinya akan menimbulkan perdamaian di era zaman sekarang. Diskusi publik akan mengundang beberapa tokoh dari organisasi-organisasi Islam di Indonesia, seperti Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, serta beberapa elemen lainnya seperti perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia, dan masih banyak lagi. Diharapkan dengan adanya diskusi publik ini, masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan intelektual mengenai Alquran sebagai lumbung atau pusatnya perdamaian yang ada di dunia ini serta dapat mengamalkan sikap-sikap damai dalam hati dan perilakunya sesuai dengan ajaran Alquran. D. PERLOMBAAN Acara inti FSIN 2018 adalah terdapat pada bagian ini. Berbagai macam perlombaan tingkat Nasional akan dilombakan di sini. Perlombaan terdiri dari : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Syarhil Quran (MSQ), Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ), Festival Banjari, Festival Marawis dan Festival Qasidah. 1. Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional yang akan berlangsung pada tanggal 2 November 2018 bertempat di hall Student Center Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sesuai dengan tema nya yaitu “Al-Quran lumbung Perdamaian”, festival ini akan menjujung tinggi dari nilai pemahaman, penghayatan, dan pengamalan isi kandungan Al-Quran. Peserta dalam perlombaan ini akan diikuti khusus untuk kalangan mahasiswa se-Indonesia Hasil dari penampilan para peserta ini akan dinilai oleh juri yang berpengalaman dibidang MTQ, yaitu:- Drs. H. Muhammad Ali, SQ.,M.A (Qari Internasional)
- Dasrizal M.Nainin S.S.I., MIS (Qari Internasional)
- H. Ahmad Hidayatullah S.H.I (Qari Nasional-senior HIQMA)
- Mastia Lestaluhu S.Sy (Qariah Internasional)